Monday, June 02, 2014

Megahnya Masjid Nabawi - Madinah (Umroh 2014 - 1)

Alhamdulillah akhir Mei lalu saya dan suami berkesempatan melakukan ibadah umroh ke tanah suci. Perjalanan yang diinginkan sejak beberapa tahun lalu tapi selalu tertunda-tunda. Mungkin karena itu Allah sempat "menguji" kami. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan iman bagi kami melalui setiap ujiannya. Pelajaran buat kami jangan menunda sesuatu berkaitan dengan ibadah.

Banyak orang bertanya kenapa kepergian umroh ini mendadak. Demikian juga dia, bahkan awalnya dia menolak ikut. Saya cuma jawab, saya sudah sering sekali memberikan komitmen ke orang, mendadak pun bisa. Kenapa sekarang tidak membuat komitmen ke yang punya hidup? Kenapa harus ditunda-tunda? Alhamdulillah akhirnya kami jadi pergi berdua.

Tanggal 19 Mei 2014 tengah malam kami pergi dari Bandung, menggunakan rombongan QT naik bis bersama-sama. Tanggal 20 Mei jam 08.00 take off , terbang menuju Madinah. Pesawat Saudi Arabian Airlines ini membawa penumpang khusus umroh, tidak ada penumpang umum. Landing di Madinah pukul 13.30 waktu setempat. Kami pun turun di bandara khusus haji. Alhamdulillah…..

Begitu turun dari pesawat… panas menyerang, silau… 

Turun dari pesawat menggunakan bis menuju terminal. Pelayanan di imigrasi sangat cepat. Tidak terlalu banyak orang, hanya yang sepesawat dengan kami, kurang lebih 450-an orang. 

Dengan QT semua diurusin dengan cepat, termasuk cap paspor, bagasi…. kami tinggal melenggang ke bis yang membawa kami ke hotel. Di sepanjang perjalanan sang pembimbing membantu menuntun doa, kami tinggal mengikutinya. Juga memberikan arahan dan informasi mengenai batas-batas Tanah Haram, dimana batas orang-orang non muslim dilarang masuk ke wilayah tersebut.

Sesampai di Hotel Al Haram pukul 3 sore, ternyata… belum boleh check in ke kamar. Jadwal check in di Madinah secara umum pukul 4 sore. Bahkan ada pemberitahuan kami  baru boleh masuk kamar nanti pukul 6 sore. Aduhhh… Ya sudah akhirnya kami ke Masjid Nabawi.

Subhanallah….. Megah dan indahnya Masjid Nabawi. Ditengah terik matahari dan tanah yang gersang, bangunan masjid ini menawan, didampingi hotel-hotel megah berbintang. 

Sepanjang perjalanan tampak tanah dan batuan kering seperti Bukit Hud ini di samping ini. Kalau toh ada pepohonan yang tumbuh adalah pohon-pohon kurma atau semak belukar. 

Bukit Hud, tempat peperangan nabi ini, melintang saat memasuki kota Madinah. Bertuliskan Allah di puncaknya. Gak tahu juga dengan apa itu ditulis.

Berikut adalah kemegahan Masjid Nabawi. Di pelatarannya memiliki 250 payung hidrolik buatan Jerman dengan harga yang tidak murah…. 12 Millyar per payungnya… Wow…. super duper mahal. Dengan payung-payung itu jamaah masjid bisa sholat di pelataran masjid sekalipun terik matahari bersinar. Bahkan AC-AC di Masjid Nabawi ini dikendalikan oleh orang non muslim yang pembuangan panasnya lebih dari 5km jaraknya dari masjid. Setiap pelataran masjid tidak sedikitpun menerima buangan panas dari AC. Masjid dan pelatarannya tetap sejuk… Subhannallah.

Beginilah kalau payung mengembang. Indah bak bunga mekar mewangi, namun ini memberikan kesejukan yang super sejuk. Gambar di samping seluruh pelataran Masjid Nabawi jika payung sedang kuncup. Biasanya payung mulai dibuka saat sholat Dhuha sampai sholat Ashar. Menjelang Maghrib hingga sholat Subuh, payung-payung ini menguncup.

 

Dua foto berikut adalah sisi lain dari megahnya Masjid Nabawi. Tampak menara Masjid berdiri tegak dan di bawahnya payung-payung pelataran yang mengembang. Sungguh megah… dan indah. Foto dikiri adalah Kubah Hijau adalah masjid asli yang dibangun saat Nabi Muhammad ada. Di dalam bagian masjid ini terdapat Raudhah atau Taman Surga, antara rumah nabi dan mimbar masjid Nabi Muhammad yang dikenal sebagai salah satu tempat ijabah (dikabulkannya) doa-doa kita. 

 




Untuk masuk ke Raudhah ini bagi lelaki bisa kapan saja, bahkan bisa sholat di sana. Bagi wanita…? Aduh sulitnya untuk masuk ke sana. Jadwalnya hanya dua kali sehari, setelah sholat Isya sampai menjelang subuh (jam 3-an pagi) dan setelah Subuh hingga menjelang Dhuhur jam 11-an siang. Selain jadwal terbatas, yang mau masuk banyakkkkkkkkkkkk banget. Orang berdesak-desakan. Ada jadwal bergantian beberapa negara, tapi tetap saja perlu perjuangan dan kekuatan lahir batin. Beberapa ibu bilang… itulah sulitnya wanita masuk surga. Pernyataan itu saya sendiri kurang paham apa maksudnya.

Alhamdulillah dua kali saya bisa sholat disana. Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa-doa saya disana. Amin.

Madinah, 20 - 23 Mei 2014

Labels: , ,