Friday, May 18, 2007

Vatertag... Hari Bapak

Kemarin, 17 Mei 2007 adalah Vatertag... gantian kalau beberapa hari sebelumnya adalah Muttertag (Hari Ibu), maka kemarin adalah Hari Ayah.. Hari Bapak... Apak..gitu kalau Bilah manggil bapaknya atau saya manggil bapak saya. Nah... biar adil kali ini saya juga nulis tentang peran seorang bapak di rumah, tentunya diluar pekerjaan sebagai pencari nafkah keluarga ya.

Setelah menikah, saya dan mas Agus ini sering banget pisahan hihihi... masalahnya... dia ini kerja di Jakarta, sementara saya di Bandung aja. Dulu banyak orang sering nanya, kenapa kami mau pisahan... atau banyak juga yang menawarkan saya pindah ke Jakarta atau dia pindah ke Bandung. Gak tahu ya.. kami santai aja menjalani hari-hari itu. Jumat malam sampai Senin subuh mas Agus di Bandung. Sementara hari-hari kerja dia ada di Jakarta.

Dengan waktu yang sedikit itu kami berusaha mengatur waktu. Waktu Bilah umur 2 tahun, bangun pagi di hari Sabtu... pernah Bilah bertanya... 'Itu siapa sih bu yang tidur di bawah?' hehehe... Percaya gak.. anak seumur gitu tidak ingat ayahnya jika tidak hadir setiap hari :D Pengenalan dan penjelasan bisa diterima Bilah dalam waktu hitungan jam.

Juga ada cerita teman saya, seorang bapak dengan 2 anak. Anak pertamanya berumur 7 thn, sementara saat anak ke-2 nya lahir saat dia sudah di Jerman, dan baru berkunjung ke rumahnya di Indonesia saat anak ke-2nya berumur 2 tahun. Pertama kali tiba dirumah si kakak yang mengenal ayahnya tentu saja langsung memeluk dan berteriak kegirangan. Lain dengan si adik... si adik sempat ragu dan bertanya ke kakaknya...'Mas, siapa sih Om itu?' hehehe.. Ayahnya tak dikenali, sehingga dipanggil Om. Pengenalan kembali setelah 2 tahun tentunya memerlukan waktu yang lebih lama untuk si anak merasa yakin bahwa itu adalah ayahnya. Bahkan beberapa hari sang ayah selalu dipanggil Om oleh anak ke-2nya.

Saya pernah menulis tentang kenangan masa kecil. Kalau dilihat video klip itu... mengingatkan saya bahwa anak tumbuh dan banyak belajar tentang sesuatu dari sang ayah. Mulai dari belajar naik sepeda, saya waktu kecil belajar mengenal alam, jalan-jalan,.. suka kemping,... mengenal tanaman,... berenang ... semua karena bapak saya. Hmm... juga semangat sekolah.. dan sekolah... :D

Bilah sekarang?? Mulai dari suka iseng kalau dipotret... seperti foto mereka berdua itu, sampai keahliannya memadukan warna, menggambar, terampil bikin ini itu, bagus cara motret dan kutak katik foto, bahkan sekarang si Bilah mulai suka otak-atik komputer... semua juga karena Apaknya ini :D Sampai-sampai mereka berantemnya tuh juga sama deh cara godainnya... sampai ribut... sampai ibunya yang jadi sebel. Kalau rumah kami ramai ribut.. bukan saya ama mas Agus yang berantem, tapi si Bilah dan bapaknya nih... masing-masing gak mau ngalah. Heran kan? hehehehe...

---

Saya jadi berpikiran... ternyata memang seorang anak memerlukan kehadiran kedua orang tuanya. Apa ya jadinya kalau tidak ada Bapak yang membesarkan anak-anaknya? Sayangnya saya kurang bisa mengungkapkan dalam kata-kata. Tapi yang pasti saya melihat banyak hal dalam kehidupan yang anak-anak pelajari dari sang bapak.

Bagaimana yang jadi single parent? Hmm... tidak semuanya juga gagal mendidik anaknya sendiri. Boleh dibilang mbak Rini itu berhasil mendidik Ninok tanpa sang Ayah di rumah mereka. Mereka hidup berdua, tapi semua kegiatan Ninok bisa ter-cover ama ibunya. Saya amati... caranya sang ibu mempertahankan faktor psikologis bahwa si A adalah ayahnya dan menjelaskan ke Ninok mengapa mereka berpisah, tentang variasinya pilihan hidup, dan Ninok tetap menghormati sang ayah. Bagaimana belajar hal-hal yang biasa dilakukan dengan ayah seperti cerita si Bilah? Mbak Rini melakukannya dengan mendekatkan si anak ke keluarga teman-temannya yang utuh, kadang dititipkan 1-2 hari untuk memperkenalkan bahagianya keluarga sempurna yang terdiri dari ayah dan ibu, agar si anak tetap tahu bahwa itulah sebaik-baiknya keluarga.

---

Bagaimana orang Jerman menyambut Vatertag kemarin? Ini sedikit cerita hasil jalan-jalan kemarin di Hamburg saat berlayar ke Finkenwerde menjemput Bilah dirumah Dinda.

Seorang bapak mengajak anak perempuannya umur 6 tahun bermain kartu di atas kapal. Sebentar kemudian sang anak meminta es krim, sementara sang bapak mengeluarkan termos kecil berisi kopi. Sang anak meminta agar dia boleh menuangkan termos berisi kopi panas ke cangkir bapaknya dan sang bapak mengijinkan. Tuangan pertama sudah bisa diduga... kopi tumpah walaupun tak banyak. Sang bapak dengan santainya membersihkan tumpahan kopi di meja, meminum kopi dicangkirnya dan meminta sang anak menuangkannya lagi. Tuangan ketiga sang anak berhasil menuangkan kopi ke cangkir tanpa tumpah... deuhhh begitu bahagianya si anak dan sang bapak pun tersenyum. Hal sepele yang saya pelajari dari mereka berdua.

Cerita lainnya... pria muda Jerman banyak mengisi acara Vatertag dengan minum-minum bahkan sampai mabok. Hmm... kalau acara Muttertag ramai-ramai orang shopping... maka kalau Vatertag kenapa diisi dengan mabok-mabok ya?

Na ja...

Andere Länder andere Sitten...(= setiap bangsa punya kebiasaan yang berbeda) begitu kata lagu yang sering dinyanyikan si Bilah di sekolah.

---

Di rumah kami sendiri... tidak ada perayaan khusus baik pada peringatan Muttertag atau pun Vatertag... Semua hari seperti hari-hari lainnya... Biasa saja.

Ada yang memperingati Vatertag kemarin? Jangan-jangan emang banyak yang gak tahu ya..hihi... atau berbeda tanggal di negara lain?

Labels: ,

12 Comments:

At 7:13 AM, Anonymous Anonymous said...

Bener, saya gak tau kalo tgl 17 mei itu hari Bapak, yg saya tau tgl 17 mei tuh ulangtaun saya hehe....ok deh buat bapak2 met hari bapak mudah2an bisa gantiin kerjaan ibu hehe...

 
At 10:49 AM, Anonymous Anonymous said...

jadi inget dulu jaman masih pisah sama bapaknya... Sama anak tetangga dikira pak supirku itu bapaknya Dinda hehe..

nug

 
At 1:15 PM, Blogger indie said...

Haloooo, saya memperingati Vatertag lohhhh dengan dateng ke tempat papa mertua dan ngasih kado ala kadarnya hihihihi... soalnya biar adil masa mama doang yang dirayain. Vatertag di jerman itu inofficial, gak semua ngerayain malah dianggap simbol jealousnya bapak2 terhadap muttertag dannnn karena inofficial jarang dirayain dan dikasih kado kayak Muttertag, jadilah mereka minum-minum, hihihihihihihi.....

ine

 
At 9:31 PM, Blogger Retno Prihadana said...

Wah..aku nggak tau klo 17 Mei y.l tuh Vatertag, emang gue..pikirin..hi..hi. Anyway, tiap hari bersama orang tercinta terasa istimewa terus khan..wuih.nggombal iki, he..he

 
At 12:53 PM, Anonymous Anonymous said...

ih iyahh sy juga baru tau setelah dikasitau Ine kalau itu teh Vatertag..

tanggalnya muttertag sama vatertag teh beda2 ga sih tiap taunnya mbak?

Ophi

 
At 3:39 PM, Blogger Putirenobaiak said...

wah asyik bacanya put, memang rasanya ada yg kurang kalau dalam keluarga ga ada bapaknya ya, tapi kdg hidup juga membuat sebagian orang jadi single parent, harus belajar jadi ibu sekaligus bapak...

 
At 5:04 PM, Anonymous Anonymous said...

Happy Belated Muttartagh dan vattertagh hehehe.. baru tau ada hari bapak juga ya :P

 
At 11:33 PM, Blogger Bundanya Tiara said...

halo mba..apa kabar?? disini mah hari bapak teh juni.....tanggal berapa ya 17 apa 7 apa 27 lupa. Pokoknya ada 7 nya..... kalo gitu selamat hari bapak buat ayahnya bilah ya..:-)

 
At 8:19 AM, Anonymous Anonymous said...

kalau di indonesia 17 mei itu hari buku. ehhh hari membaca atau hari buku yah.. lupa///

 
At 9:48 AM, Anonymous Anonymous said...

weleh...saya malah gak ngerti mbak kalau ada hari bapak.
Met hari bapak deh buat apaknya Bilah.
Akhirnya muncul juga foto mereka berdua.Bilah lebih mirip apaknya ya mbak muti..

Mama Safa

 
At 7:18 PM, Anonymous Anonymous said...

waduh....tanggal 17 Mei itu hari ultahnya istri saya tuh.
waaahhh,kesimpulannya...
siapa harus melayani siapa dong
aaahh...kok jadi njelimet ginih sih...hahaha...

 
At 10:07 AM, Anonymous Anonymous said...

Blom mbaakk..masiy Juni ntar..

 

Post a Comment

<< Home