Tuesday, June 12, 2007

Lange Reihe

Satu lagi cerita tentang satu sudut kota Hamburg.

Lange Reihe ini adalah nama jalan disekitar St. Georg. Kalau dari central station-nya Hamburg dapat ditempuh dengan berjalan kaki ke arah timur laut atau dengan naik bis no 6 hanya sekitar 1-2 halte saja.

Hari Sabtu lalu, sepulang dari TQ, saya berjalan sendiri menyelusuri daerah ini. Kebetulan Bilah ikut Avina dan mbak Dewi ke Konsulat, jadi tidak ada kerewelan dia diajak jalan siang hari panas, saat bersinar cerah :D

Dari arah Lohmühlenstr berjalan menyelusuri Danzigerstr, melalui depan gereja St. Georg. Baru sekali ini melihat dari dekat gereja dengan dua menara ini. Halamannya cukup luas dan sejuk dengan banyaknya pepohonan berjajar. Di depannya tampak berdiri sebuah patung...seorang kakek tua membawa salip (ntah menyimbulkan atau ada ceritanya apa, saya kurang tahu).

Di depan jalan ini langsung bertemu jalan Lange Reihe. Di musim panas seperti ini... suasana jalan ini mengingatkan saya saat berjalan-jalan di Itali, khususnya kota Florence. Suasana dengan jalan sempit, dimana di kanan dan kiri badan jalan penuh dengan kursi-kursi dan meja tempat makan. Pemilik restaurant di sepanjang jalan ini mengeluarkan kursi-kursi ke trotoar di pinggir jalan.

Walaupun menggunakan trotoar, namun tak ada masalah bagi kita pejalan kaki, minimal ada 0,5m bagi kita pejalan kaki. Berbeda dengan di Bandung, dimana warung tenda biasanya memakai trotoar untuk membuka tenda, tanpa memikirkan apa fungsi trotoar itu sebenarnya, yaitu sebagai tempat bagi pejalan kaki. Tempat parkir pun masih berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebagian besar restaurant di sepanjang jalan ini menyediakan makanan khas Itali. Namun, tidak sedikit pula makanan maupun toko-toko dari negara-negara lain, seperti supermarkt Thailand, toko pernak-pernik dari Tibet, dari Afganistan, dan lainnya. Sepertinya sebagian besar memang daerah toko-toko orang asing disini.

Kedai kopi BALZAC (kesukaannya Lessy nih :D) juga ada di jalan ini. Kedai kopi ini sepertinya sama dengan Starbucks ala Amrik yang ngetop juga di Indonesia itu. Jika musim panas seperti ini, maka lebih banyak orang nongkrong di luar kedai atau dibawa jalan. Sebaliknya musim dingin pembeli lebih banyak di dalam ruang, menikmati kopi sambil makan kue atau pie. Demikian juga jenis minuman dingin (pakai es) hanya ada di saat musim panas. Jenis minuman dan kebiasaan orang bergantung musim.


---<<>>---

Buat Ophi : PR tentang meja kerjanya menyusul ya... foto-fotonya masih dicari lagi :D

Labels:

4 Comments:

At 7:02 PM, Blogger Rich said...

Hm... indah banged, kapannya Indonesia setertib ini...

 
At 12:47 AM, Anonymous Anonymous said...

Iyahh mbak santai ajaa...yang penting dikerjakan (lho?) huehehehe

Jadi memori2 terus2 nih yah mbak, kebayang nanti kalau balik for food, eh for good, pasti mellow seperti dirimu sekarang...owwww

*si pemberi PR

 
At 2:06 AM, Anonymous Anonymous said...

pasti ntar kalo udah di indo, kangen suasana gitu lagi deh mba...:-). BUnda Tiara

 
At 10:25 AM, Anonymous Anonymous said...

lagu lama put
disini trotoar digunakan untuk macem macem. jualan dll bahkan digunakan untuk jalan alternatif sepeda motor :(

 

Post a Comment

<< Home