Sunday, May 03, 2009

Masa Depan

Hari Minggu nih..... tiba-tiba kangen ngeblog nih... Ingat kalau di Hamburg dulu hampir tiap hari pasti ada cerita baru :D Begitu pindah ke Bandung kok jadi makin jarang...hihi... Sekarang baru tahu rasa sendiri gimana rasanya kalau sudah "sibuk" dan "sok sibuk" di Bandung hehe...

Cerita apa ya?
Laporan dulu soal belajar nyetir ini. Wah jadi tambah semangat nih dapat komentar dari teman-teman. Di kampus juga... semangat belajar ini memicu beberapa teman yang sudah ibu-ibu juga hihi... mulai memberanikan diri belajar menyetir sendiri hehe... Walaupun terus terang aja belum berani ngebut, tapi tiap Senin-Jumat rutin bawa pagi-pulang sore nganter Bilah, ke kampus, jemput dan pulang. Sabtu dan Minggu karena ada dia, ya... saya istirahat ah jadi sopir hehe... intinya sih mau ngomong "ternyata enakan tinggal duduk, daripada harus nyetir sendiri" hahaha...

Namun seminggu ini berubah total. Karena dia ini sedang berlayar ke Manado, seminggu ini eh.. bahkan sampai 2 minggu ke depan, saya harus jadi sopir dari Senin ke Senin lagi....tanpa istirahat. Bahkan .. karena sedang ngecat rumah (yang ini ceritanya menyusul hihi...) terpaksa harus bisa ke rumah yang baru itu, harus bisa beli bahan bangunan hihi...., dan hari Sabtu kemarin si Bilah dan kakeknya minta jalan-jalan ke BSM. Waduhhh... padahal namanya PARKIR itu masih aja membuat 'ketakutan' sendiri sebelum dilakukan. Jadi selama ini belum pernah jalan-jalan ke mall :D Baru kemarin.... itupun dipilih BSM karena halaman parkirnya luas....... datar....hihi.. Bahkan si Bilah nih ngledekin ibunya gini...."Ibu, kalau gak berani parkir, Bilah jalan-jalan aja ama Aki, ibu puter-puter aja di halaman BSM biar lancar" hahaha.... Tapi kali karena disindir gitu ama anaknya itu, ibunya jadi semangat belajar parkir di mall. Hmmm... jangan-jangan bulan depan ceritanya jadi sering nongkrong di mall ya karena udah bisa parkir hahahaha.... Tunggu aja :D

Soal ngebut nih... kemarin coba lewat jalan layang Pasopati. Wahh... walaupun belum termasuk ngebut kalau menurut orang lain, tapi itu rekor baru buat saya... pakai gigi 4 jalan sampai lebih dari 60km/jam hahaha.... Biasanya karena cuma lewat jalan-jalan macet jadi paling cepat 30km/jam hihihi..... Belum pernah ngebut kok. Baru sebulan mungkin...hehehe...

Ya begitulah cerita menyetir.... memberi warna baru dalam hidup saya beberapa bulan ini hehe... Kita beralih ke cerita lain...

Rumah Milik Sendiri

Awal bulan lalu, tepatnya tgl 8 April 2009, eh kami nekad tanda tangan KPR beli sebuah rumah di salah satu perbatasan Bandung. Ini rumah kami pertama..... Deuhhh tentu seneng banget bisa beli sendiri ;)

Diawali bulan Januari lalu si dia nih iseng cari-cari rumah di internet. Akhirnya saya ikutan juga lihat-lihat link penjualan rumah di Bandung. Ada satu rumah di sudut yang menarik perhatian kami. Tanahnya cukup luas hampir 200m², rumahnya masih standar, ada listrik dan telpon. Jalur telpon yang penting kami cari karena untuk pasang internet. Iklan itu dipasang bulan Agustus 2008.. wah udah lama nih, jangan-jangan udah laku. Tapi seperti dulu di Hamburg tanya rumah... saya juga iseng aja telpon menanyakan apa sudah laku atau belum, dan... ternyata emang belum laku.

Janjian beberapa kali ama pemiliknya, belum jodoh juga untuk bertemu. Kadang mereka yang sibuk, kadang saya yang sibuk. Ntah kenapa waktu itu kami nekad aja ke sana lihat dulu dari luar rumah. Wah kami makin tertarik karena rumah itu disudut jalan buntu, tapi disamping rumah masih ada tanah kosong yang luas. Ceritanya satu petak itu sekitar 1000m² mungkin... tidak dijual ke developer perumahan itu. Pokoknya kami langsung suka disitu, walaupun belum masuk ke dalam rumahnya.

Baru akhir Februari, kami bisa janjian ketemu dengan pemilik rumah. Kami masuk ke dalam, lihat-lihat... dan wow ..sumber airnya top banget. Besar dan bersih airnya... segar. Langsung saya cicipi dulu sebelum melihat ruang lainnya, karena menurut saya, air itu yang paling penting ada dalam rumah. Rumah cukup baik terawat..., artinya kalau belum bisa merenovasi, bisa langsung kami tempati. Paling tinggal cat tembok dikit.

Seminggu kemudian kami tanda tangan jadi, memberikan uang muka 5 juta dan diberi waktu sebulan mencari KPR. Mulailah kami berburu ke bank-bank..... bangku juga hihi.... menanyakan KPR. Waduhh... saya baru tahu gimana mengurus KPR, bagaimana menghitung bunga dan cicilan, berapa uang muka yang harus disediakan, pajak pembelian, dan biaya notari, serta provisi. Bener-bener pengalaman pertama ini.... Dan ternyata hampir diseluruh bank mensyaratkan beberapa hal berikut yang kami tidak pikirkan sebelumnya :
1. Maksimum lama kredit adalah umur sampai pensiun (kalau PNS dihitung 55 tahun), walaupun untuk dosen bisa sampai 65 tahun tetap dihitung normal sampai 55 tahun. Nah mengingat saya yang lebih muda, maka saya yang mengajukan KPR. Untuk mengambil masa kredit 15 tahun itu pun dah hampir dibatas maksimum mengingat umur saya juga tidak muda lagi hihi....
2. Kredit yang bisa dibiayai bank umumnya 70% dari harga jual beli untuk rumah bekas. Itupun ternyata tidak semudah perhitungan... karena bank menafsir sendiri harganya, bukan harga jual beli kita. Jadi misal harusnya 70% harga beli kita itu sekitar 300jt yang dapat diajukan ke KPR menurut kita, ternyata menurut bank bisa hanya 200jt. Artinya kita harus mempersiapkan tambahan uang muka 100jt lagi selain 30% dari harga beli tadi. Deuhhh... perlu uang cash banyak ternyata ya...
3. Uang cicilan.... nah ini sebelumnya kami tidak mengira ternyata uang cicilan ke bank itu maksimum 30% gaji kita. Waduh padahal kan gaji PNS segitu-segitu aja....Walaupun gaji kami berdua digabungkan, ditambah gaji ITB yang sebenarnya untuk hidup kami lebih dari cukup, tetap aja untuk dijadikan cicilan... masih besar dan tidak memenuhi syarat.

Jadi inget-inget ya .. teman-teman yang mau ngambil KPR 15 tahun kalau anda PNS harus diambil sebelum 40 tahun, kecuali punya modal awal/uang muka sendiri yang cukup besar hihi...

Sebulan putar sana sini... Bingung... dah ngasih uang jadi 5jt, tapi KPR syarat dan perhitungannya tidak seperti yang dibayangkan, serta uang muka yang disiapkan cukup besar. Wah hampir putus asa... biarkan deh uang muka hilang, gak jadi aja beli rumahnya. Tapi karena tahu ada batasan umur untuk KPR... kami mikir-mikir lagi... kalau tidak sekarang ya kapan lagi....

Dalam kebingungan itu... seorang karyawan lab, pak Muchtar, bilang ke saya begini....
"Mbak, inget aja... walaupun kita sepertinya gak mungkin punya itu, tapi kalau menurut Allah itu hak kita... Insya Allah ada jalan kok. Rejeki dariNya tidak akan ada yang bisa memberi dan menolaknya. Percaya aja kalau rumah itu milik mbak Mutiara... ntar ada aja jalan dapat uang muka dan KPR yang sesuai kemampuan".
Iya ya... saya yakin aja apa yang dinasehatkan si bapak itu ke saya adalah benar. Kalau rejeki pasti ada jalan....

Dan akhirnya tanggal 8 April 2009 lalu... kami tanda tangan akte jual beli rumah itu. Saya terharu waktu itu... inget kata-kata pak Muchtar itu. Jadi setelah sebulan puter-puter, akhirnya dapat KPR dari salah satu bank dengan tafsiran yang cukup tinggi, cicilan per bulan masih bisa kami bayar, dan... untuk uang muka dapat tambahan pinjaman dari koperasi pegawai dan dari 'seseorang' yang tidak bisa disebut nama dan jabatannya hahaha.... Makasih ya mas.. Akhirnya .... Alhamdulillah... rumah itu terbeli.

Alhamdulillah kondisinya memang masih bagus, kayu-kayu tidak lapuk, dll...dll... dan sekarang masih dicat temboknya. Pindahan??? Wah belum tahu kapan..... Cerita menyusul lagi mungkin beberapa bulan ke depan hihi....

Jadi punya istana sendiri.... ingatkan kata-kata ini.... Rumahku adalah Istanaku.....

Labels: , ,