Sunday, January 28, 2007

Melihat Indahnya Dunia

Perjalanan kali ini yang cuma seminggu, memang cukup padat. Melelahkan? Sebenarnya perjalanannya sendiri tidak terlalu melelahkan, namun pekerjaan yang harus diselesaikan selama seminggu itu yang bikin mabok hehe.. Ah lepas dari semua kelelahan, alhamdulillah selesai juga akhirnya. Sebelum cerita kesibukan, ada cerita tentang melihat indahnya dunia.

Indonesia

Terbang ke Indonesia tentu menyenangkan. Walaupun di beberapa bagian kota Jakarta bahkan di Bandung sudah mulai banyak bangunan dan tampak terbuka, namun masih bisa kita lihat beberapa tanaman hijau. Sayangnya pohon-pohon yang bisa menahan adanya erosi jika turun hujan bisa dikatakan sangat sedikit sekarang. Tidak heran kalau hujan lebat sebentar saja di daerah Bogor, maka Jakarta lah yang terkena dampak banjirnya. Belum lagi kondisi di kota Jakarta sendiri yang bisa dikatakan tidak ramah lingkungan.

Bukan cuma Jakarta, di Bandung contohnya... ternyata masih banyak orang yang tidak sadar akan arti pentingnya kebersihan. Satu kali saya naik angkot dari rumah ke kampus, di sekitar Kebon Bibit naiklah seorang mahasiswi. Begitu duduk di hadapan saya, diambilah sebuah permen, dimakan, dan...dengan ringannya dia buang bungkus permen itu di dalam angkot dengan wajah yang biasa. Hmmm... seakan itu hal yang biasa membuang sampah di dalam angkot. Coba dia bayangkan kalau semua penumpang makan permen dan dibuang begitu saja dalam angkot, belum lagi berapa orang sehari yang naik angkot... Ahh kompliziert mikirnya.. hehe.. Sekali waktu yang lain dari stasiun ke rumah naik angkot jurusan Sadang Serang ehh begitu pula, seorang ibu muda, sambil ngobrol di handpone, buka permen, makan dan dengan tenangnya membuang bungkus permen di lantai angkot. Rasanya dah saya pelototi antara si ibu dan bungkusnya,... eh dia malah heran melihat saya. Aduhh... penginnya ditegur langsung, tapi saya tahu juga tabiat orang Indonesia yang gak suka ditegur ditempat umum ya. Ambil nafas panjang aja akhirnya.

Kembali ke hijaunya Indonesia... rasanya perlu disyukuri bahwa Allah memberikan hijau dan rindangnya tanaman dan pegunungan ini. Coba lihat sisi lain dari kota Jakarta yang tampak megah dengan bangunan gedung tingginya, fly over-nya...., apa tidak kontras dengan kehidupan di bawah jembatan layangnya? Ayo lah.. siapa lagi yang akan menjaga kelestarian dan keindahan kotanya selain kita sendiri. Sayangilah lingkungan dengan menjaganya dari hal sekecil apapun. Duhh kok saya yang jadi promosi? karena sayang tentunya...

Pernah gak terbayangkan gersangnya padang pasir?


Dubai

Kota tempat transit antara Hamburg-Jakarta dan Jakarta-Hamburg adalah kota Dubai. Promosi pariwisata besar-besaran ke Dubai ini banyak dilakukan biro-biro perjalanan di Eropa.

Lepas dari itu semua, saat penerbangan dari Dubai ke Hamburg, saya mengabadikan beberapa foto dari udara. Inilah kota Dubai sesaat setelah take off. Terbayangkah betapa panasnya kota itu dimana sekelilingnya adalah padang pasir yang luas, tanpa hijaunya tanaman, yang jika bertiup angin butiran-butiran pasirnya siap membentuk gelombang-gelombang pasir?

Jika umumnya kita melihat air laut yang berombak dan bergelombang, di daratan dengan padang pasir yang luas ini tampak gelombang-gelombang pasir yang terbentuk akibat angin. Bentuknya tak berbeda dari gelombang laut, bertemu antara satu motif dengan motif yang lain akibat berbedanya arah datang angin. Pernah kah terpikirkan apa yang ingin Allah sampaikan dengan padang pasir yang luas ini ya?

Di kota yang tampak mata begitu gersangnya, ternyata menyimpan keindahan tersendiri.

Palem Resort-nya sedang tenar, dimana laut-laut disekitarnya dibendung membentuk sebuah pohon palem... wow kapan ya bisa ke sana? Berbagai hotel dan resort yang cukup indah dan mahal ada di Dubai. Belum lagi saat transit di bandara ini... wow mata rasanya enggan terpejam, melihat orang dari berbagai dunia memenuhi counter penjualan emas, jam tangan, dan barang-barang duty free yang ternyata memang lebih murah daripada di kota lain, seperti promosi mereka. Benar-benar seperti menyimpan emasnya tersendiri di kota yang tampak gersang ini. Subhannallah... Begitu adilnya Allah melimpahkan rahmatNya untuk manusia dimanapun di dunia ini.

Benua Eropa

Memasuki wilayah Eropa, lain lagi pemandangan yang saya dapatkan. Di daerah perbatasan antara gurun dan daratan Eropa, saya dapat mengabadikan pemandangan yang luar biasa... Pegunungan pasir di satu sisi dan sebaran salju putih di puncak-puncak gunung pasir di sisi yang lain. Wow... benar-benar perjalanan hidup saya terbesar kali ini melewati beberapa negara yang berbeda.

Memasuki daratan Eropa yang sedang berada di musim dingin, tampak hampir seluruh daratannya tertutup hamparan putih, kecuali lautnya. Walaupun di dalam pesawat tidak merasakan dinginnya udara luar, namun rasanya sejuk (baik mata, maupun hati) memandang hamparan putih ini. Sayangnya mendekati kota Hamburg gelap menyelimutinya. Hampir-hampir gak terlihat dimana landasannya. Tidak sempat takut, namun tanda tanya sempat muncul ... kok gelap sekali antara kabut dan warna putih.

Alhamdulillah mendarat dengan baik dan selamat, walaupun saya tidak sempat lagi mengabadikan kota Hamburg dari udara. Namun rasa syukur bahwa perjalanan melihat indahnya dunia ini sempat saya jalani.

11 Comments:

At 10:40 PM, Blogger indie said...

welcome back, mbak Putri. Psttttt ada gosipan apa di Indo? Kalo aku sih ampe mual2 liat gosipan artis, banyak banget soalnya tiap sore di TV. Gak kenal pula siapa-siapanya. Tanah air kita memang indah, sayangnya sekarang banyak dirusak orang demi kepentingan sesaat segelintir orang. Pffff...

ine

 
At 10:58 PM, Blogger Greiche Gege said...

Waks..
Indah banget foto2nya mbak..
Keknya bakat jadi potografer hihihi..

Betul tuh mbak..
Kadang cuma bisa nahan nafas ato malah narik nafas panjang kalo liat sesuatu yg tidak semestinya terjadi..
Wissss..nambah ngelus dada tok!!..

 
At 5:04 AM, Anonymous Anonymous said...

pokoknya mah memang indonesia is the bestlah....

 
At 8:45 AM, Anonymous Anonymous said...

Subhanallah, membaca cerita perjalanan dan melihat foto-fotonya dadaku kok berdesir dan badan juga jadi gemetar. Rasanya aku kueciiil banget!
Masalah perilaku sebagian saudara kita aku jg jadi ingat pas naik kereta (KRD), dengan seenaknya buang sampah apapun lewat jendela keluar kereta. Emangnya tempat sampah apa ya. Sampai-sampai kadang aku bawa kantong plastik dan secara demonstratif ngambil sampah yg dibuang mereka terus masukin ke kantong itu, biar mereka tahu aku nggak suka perilaku mereka.

 
At 12:09 PM, Blogger MaIDeN said...

kenapa saya tetap kerja di indonesia ? Karena Indonesia tempatnya Surga dunia ...

La wong mereka aja pada pengen kerja disini koq

 
At 6:35 PM, Blogger si inot said...

tiap tmp punya keunikan sendiri2 yach. kadnag kl kita banyak referensi tmp lain, jadi bisa berkaca sendiri ttg macem2, dan bisa belajar banyak dr yg lainnya (kl mau loh).

tadi pagi pas antar nienke kecium bau kayu bakar. aku jd inget kampung buyut di pangalengan. bau kayu bakar masak bener2 khas ya..

 
At 12:51 AM, Blogger -ian- said...

Salam kenal....
jadi pengen ke Dubai nih mengapa begitu gencarnya pariwisata negara itu.....
Tapi tetep kangen ama Indonesia nih, terutama kangen makanannya...

 
At 1:27 PM, Blogger Hani said...

wah asyiiik foto2nya dari udara. kalau terbang ketimur indonesia, kontras banget mbak antara hijaunya hutan dan birunya laut ;)

bakal jalan2 lagi mbak? kalo iya, ntar minta duduk sebentar dicockpit, biar puas foto2nya...hehehe

 
At 2:52 PM, Anonymous Anonymous said...

subhanallah... setiap sisi dunia punya keindahan ya :)
sempet2nya Mbak merhatiin ke bawah. biasanya aku sih tidur sama nonton film doang.. oh sama baca juga.. dan makan juga :D

 
At 5:05 PM, Anonymous Anonymous said...

Tulisannya baguus mbak , barusan say ikut mbak putri keliling bandung , jkt , dubai ......duh senangnya saya udah balik lagi di daratan eropa hehehe tinggal nyari neh mana ya Belanda ??? :)

susie

 
At 10:49 AM, Anonymous Anonymous said...

ohh..indahnya dunia..jika....
tak ada perang, sampah, kemiskinan,tipu daya..

 

Post a Comment

<< Home