Terbang bersama Emirates (1)
Perjalanan kali ini, walaupun sama-sama mendadaknya seperti waktu ke Bali lalu, namun semuanya harus ditanggung sendiri dulu. Jadi pemesanan tiket pun harus dilakukan sendiri, tentunya mencari yang paling murah karena harus ditanggung duit sendiri. Setelah cari sana sini dalam waktu 2 hari, dapatlah tiket Emirates ini dari biro perjalanan di Frankfurt. Harganya? Hmmm... hampir setengahnya tiket KLM yang biasanya juga relatif murah, beda sekitar 500euro dari tiket Lufthansa atau SQ.
Jadi dipilihlah perjalanan kali ini ... Terbang bersama Emirates....
Tanggal 16 Januari jam 1.30 siang saya sudah melewati pemeriksaan pasport, dan menunggu di ruang tunggu yang berbeda dari biasanya. Mungkin karena kali ini langsung terbang keluar Eropa. Di ruang tunggu tampak beberapa ibu dengan satu anak, rata-rata mereka telah melakukan perjalanan dari New York. Route pp Emirates ini memang dari Dubai - Hamburg - New York. Beberapa pekerja dari berbagai bangsa, ada orang India, Afrika, ada beberapa anak muda dari China atau Jepang, suami istri bule yang mungkin akan berlibur ke Dubai, dan banyak lagi, termasuk saya dari Indonesia yang saat itu sepertinya satu-satunya warga negara Indonesia yang terbang dengan Emirates dari Hamburg.
Jam 2 penumpang sudah dipersilahkan memasuki pesawat. Dengan kombinasi 3-4-3 tempat duduknya, saya selalu memilih di gang, agar mudah keluar dan duduk lagi. Perhatian pertama tentu tertuju pada kondisi pesawatnya. Hmmm.. bagus. Sekelas SQ!!! Ada televisi untuk masing-masing penumpang, banyak programnya,... dan kelebihannya dari SQ (yang saya tumpangi bulan November 2006 lalu) ada camera ke depan dan belakang pesawat, sehingga kita bisa melihat langsung posisi dan kondisi take off dan landing pesawat. Ada ngerinya juga sih kalau kita bisa lihat langsung ya... kalau tiba2 ada apa-apa, kelihatan dengan mata kepala sendiri hiii... semoga gak pernah terjadi ya. Dari beberapa kali take off dan landing selama pp Hamburg-Dubai, Dubai-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur - Jakarta dan baliknya Jakarta - Singapore, Singapore - Dubai, dan Dubai - Hamburg, tampak bahwa di bandara Soekarno - Hatta Jakarta landasannya... hmm tampaknya mudah memelesetkan pesawat ya. Entah hanya kebetulan saat itu atau memang kondisinya kurang bagus, tapi hanya di Jakarta yang saya lihat pesawat meleset dari garis landasan begitu menyentuhnya, namun dengan kemahiran pilot tampak bisa lurus lagi dengan garisnya. Begitu juga saat take off. Apa bukan karena landasan di Jakarta kurang bagus ya? Ahh.. ini hanya dugaan saya aja.
Monitor yang ada di depan masing-masing penumpang menyajikan fasilitas Informasi, Comunication, Entertainment (ICE). Menu yang tersedia di bagian informasi terdiri dari berita dunia dari BBC, informasi penerbangan saat itu dan camera ke depan dan belakang pesawat, juga informasi penerbangan-penerbangan lanjutan pada saat pesawat akan mendarat. Selain itu dilengkapi juga dengan promosi hotel dan kegiatan tourisme di kota Dubai. Hotel dengan profil kapal layar ini cukup ngetop di Eropa. Hmmm... ntah kapan saya bisa ke sana? hehehe...
Di bagian comunication terdapat fasilitas email, telpon, dan internet jika kita ingin berkomunikasi dari pesawat. Tentunya... diperlukan kartu kredit jika ingin menggunakan fasilitas ini. Entertainment... menyediakan acara-acara tv, film-film bioskop terbaru, juga film-film dan musik dari berbagai negara. Musik Nusantara menghiasi pula acara musik selama perjalanan saya kemarin. Enak bisa mendengarkan musik Indonesia, misalnya suara dari Glenn Fredly hingga Ebiet G. Ade dapat dinikmati disini.
Semua makanan dengan label halal disini, membuat saya makin mantap aja untuk makan hehe... Urusan makanan ini harus diakui lebih hebat daripada SQ. Selain banyaknya, jenis makanannya, juga rasanya yang sesuai dengan lidah Indonesia membuat semua makanannya tak bersisa sedikitpun, bukan cuma di piring saya lho... hampir disemua penumpang yang terlihat tidak menyisakan makanan sedikitpun. Kalau di SQ makanan selingan seperti sandwich dibagikan begitu saja, di Emirates ini sandwich disajikan hangat, disajikan dengan nampan dan ditemani oleh buah-buahan, es krim, atau kue kering. Minuman hangat dan dingin pun menemani.
Untuk anak-anak (ini yang saya lihat) mereka mendapat paket tas ransel berisi permainan semacam ular tangga, pensil warna dan kertas yang dapat diwarnai, beberapa coklat dan minuman kotak untuk anak-anak. Dan itu mereka dapat untuk sekali terbang. Misalnya ada anak yang terbang dari New York - Hamburg sudah mendapatkan paket itu, saat terbang berikutnya dari Hamburg - Dubai dia mendapatkan lagi paket serupa. Jadi sekali perjalanan New York - Dubai, karena 2x terbang, dia memperoleh 2 paket. Hmm.. termasuk royal ya.
Begitulah nikmatnya terbang bersama Emirates. Berapapun sisi kebaikannya, pasti ada juga kekurangannya. Namun kekurangan ini hanya saya lihat berdasarkan perjalanan saya dari Hamburg ke Indonesia yang mungkin tidak dialami orang lain.
Kekurangannya..... (bersambung)
Tanggal 16 Januari jam 1.30 siang saya sudah melewati pemeriksaan pasport, dan menunggu di ruang tunggu yang berbeda dari biasanya. Mungkin karena kali ini langsung terbang keluar Eropa. Di ruang tunggu tampak beberapa ibu dengan satu anak, rata-rata mereka telah melakukan perjalanan dari New York. Route pp Emirates ini memang dari Dubai - Hamburg - New York. Beberapa pekerja dari berbagai bangsa, ada orang India, Afrika, ada beberapa anak muda dari China atau Jepang, suami istri bule yang mungkin akan berlibur ke Dubai, dan banyak lagi, termasuk saya dari Indonesia yang saat itu sepertinya satu-satunya warga negara Indonesia yang terbang dengan Emirates dari Hamburg.
Jam 2 penumpang sudah dipersilahkan memasuki pesawat. Dengan kombinasi 3-4-3 tempat duduknya, saya selalu memilih di gang, agar mudah keluar dan duduk lagi. Perhatian pertama tentu tertuju pada kondisi pesawatnya. Hmmm.. bagus. Sekelas SQ!!! Ada televisi untuk masing-masing penumpang, banyak programnya,... dan kelebihannya dari SQ (yang saya tumpangi bulan November 2006 lalu) ada camera ke depan dan belakang pesawat, sehingga kita bisa melihat langsung posisi dan kondisi take off dan landing pesawat. Ada ngerinya juga sih kalau kita bisa lihat langsung ya... kalau tiba2 ada apa-apa, kelihatan dengan mata kepala sendiri hiii... semoga gak pernah terjadi ya. Dari beberapa kali take off dan landing selama pp Hamburg-Dubai, Dubai-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur - Jakarta dan baliknya Jakarta - Singapore, Singapore - Dubai, dan Dubai - Hamburg, tampak bahwa di bandara Soekarno - Hatta Jakarta landasannya... hmm tampaknya mudah memelesetkan pesawat ya. Entah hanya kebetulan saat itu atau memang kondisinya kurang bagus, tapi hanya di Jakarta yang saya lihat pesawat meleset dari garis landasan begitu menyentuhnya, namun dengan kemahiran pilot tampak bisa lurus lagi dengan garisnya. Begitu juga saat take off. Apa bukan karena landasan di Jakarta kurang bagus ya? Ahh.. ini hanya dugaan saya aja.
Monitor yang ada di depan masing-masing penumpang menyajikan fasilitas Informasi, Comunication, Entertainment (ICE). Menu yang tersedia di bagian informasi terdiri dari berita dunia dari BBC, informasi penerbangan saat itu dan camera ke depan dan belakang pesawat, juga informasi penerbangan-penerbangan lanjutan pada saat pesawat akan mendarat. Selain itu dilengkapi juga dengan promosi hotel dan kegiatan tourisme di kota Dubai. Hotel dengan profil kapal layar ini cukup ngetop di Eropa. Hmmm... ntah kapan saya bisa ke sana? hehehe...
Di bagian comunication terdapat fasilitas email, telpon, dan internet jika kita ingin berkomunikasi dari pesawat. Tentunya... diperlukan kartu kredit jika ingin menggunakan fasilitas ini. Entertainment... menyediakan acara-acara tv, film-film bioskop terbaru, juga film-film dan musik dari berbagai negara. Musik Nusantara menghiasi pula acara musik selama perjalanan saya kemarin. Enak bisa mendengarkan musik Indonesia, misalnya suara dari Glenn Fredly hingga Ebiet G. Ade dapat dinikmati disini.
Semua makanan dengan label halal disini, membuat saya makin mantap aja untuk makan hehe... Urusan makanan ini harus diakui lebih hebat daripada SQ. Selain banyaknya, jenis makanannya, juga rasanya yang sesuai dengan lidah Indonesia membuat semua makanannya tak bersisa sedikitpun, bukan cuma di piring saya lho... hampir disemua penumpang yang terlihat tidak menyisakan makanan sedikitpun. Kalau di SQ makanan selingan seperti sandwich dibagikan begitu saja, di Emirates ini sandwich disajikan hangat, disajikan dengan nampan dan ditemani oleh buah-buahan, es krim, atau kue kering. Minuman hangat dan dingin pun menemani.
Untuk anak-anak (ini yang saya lihat) mereka mendapat paket tas ransel berisi permainan semacam ular tangga, pensil warna dan kertas yang dapat diwarnai, beberapa coklat dan minuman kotak untuk anak-anak. Dan itu mereka dapat untuk sekali terbang. Misalnya ada anak yang terbang dari New York - Hamburg sudah mendapatkan paket itu, saat terbang berikutnya dari Hamburg - Dubai dia mendapatkan lagi paket serupa. Jadi sekali perjalanan New York - Dubai, karena 2x terbang, dia memperoleh 2 paket. Hmm.. termasuk royal ya.
Begitulah nikmatnya terbang bersama Emirates. Berapapun sisi kebaikannya, pasti ada juga kekurangannya. Namun kekurangan ini hanya saya lihat berdasarkan perjalanan saya dari Hamburg ke Indonesia yang mungkin tidak dialami orang lain.
Kekurangannya..... (bersambung)
4 Comments:
Duh mbak...
aku nih lagi terserang parno.com sama pesawat dan kapal laut. Bawaannya jadi sakit perut apalagi ngebayangin mo mudik ntar Juni.. Kalo bisa mah pengen pinjem pintu ajaibnya Doraemon huaaaaaaa
menarik nih mbak...wah tapi ada kekurangannya ya. saya sih yang penting ada makanan halalnya. karena waktu pake air nz ke hawaii...terpaksa harus kelaperan...hiks.
Wah, mbak ternyata senang juga naik emirates. Kalau sering ke Indonesia mending jadi member, mbak. Kita bisa ngumpulin point dan bisa dapat voucher untuk dibelanjakan di Dubai atau malah diupgrade kelasnya ke bisnis class bila point telah mencukupi. Kalau tertarik buka www.skywards.com. Memang asyik juga ya penerbangan murah meriah tapi ya tidak murah-murah banget sehingga standar dan service rendah. Dan makanannya bisa pesan via internet kalo ada special request misalnya low fat, diabetes, vegetarian dll. Kekurangannya mereka sangat pemurah, termasuk dengan minuman beralkohol yang diminta penumpang (seharusnya dibatasi).Pernah pada suatu saat aku naik emirates, ada yang mabuk dan nyerocos sepanjang perjalanan. Hiks....
ine
pandora jewelry outlet
longchamp handbags
canada goose uk
golden goose shoes
pandora charms
jordans
christian louboutin shoes
pandora
coach outlet online
ferragamo outlet
Post a Comment
<< Home