Asyik lho di Bremen... ini foto dari MB-nya
Ophi yang kemarin sempat mampir di Bremen. Jadi saya minta fotonya sekaligus buat kenang-kenangan nanti... bahwa saya pernah di sana. Pinjem buat dipajang ya ... kecil aja... hihi..
Selanjutnya sampai sekarang... saya menetap di
Hamburg. Dan ternyata.... lama... Ntah gimana ceritanya, yang dulunya tidak terpikirkan atau dibayangkan, ternyata ... ya memang jalan hidup deh. Oh ya, cerita-cerita tentang kota Hamburg sendiri belum pernah saya tulis. Kapan-kapan aja deh....
Foto di atas ini jembatan yang dilalui kalau ke rumah Veddel Terlalu lama mengenang sesuatu juga tidak bagus ya.. Gimana sekarang langkah selanjutnya? Itu lebih penting? Perubahan-perubahan sedang kami alami saat ini. Hehehe.. Yang pasti harus selalu semangat lah..
Mulai 1 Apri 2007 ini si cantik sudah tidak mau lagi ke KITA tempat penitipannya. Bukan karena kami gak bisa dapat lagi Gutscheinnya, tapi lantaran dia sendiri merasa sudah besar, sudah bisa sendiri di rumah katanya. Hmmm... memang tampaknya harus siap-siap menghadapi masa pubernya :D Komentar-komentar di postingan
Rambut Panjang ini, bikin ketawa, bikin senang, bikin kuatir juga hehehe...
Gege, emang wajah Bilah kayak orang mana kalau bukan orang Indonesia? Wahh .. ntar saya
tertuduh dong :P Sttt... tapi waktu hamil Bilah dulu, saya ngidamnya seneng... banget ama
Tamara Blezinsky hahaha.. kalau ingat sekarang kok geli sendiri. Kata orang-orang tua kan kalau lagi hamil jangan suka sesuatu yang terlalu atau benci yang terlalu ya... hehehe.. ntah benar atau nggak, tapi pokoknya Bilah cantik lah.. (ibu mana sih yang gak muji anaknya ya :D). Sebenernya sih kalau tahu adik-adiknya
si cakep bapaknya Bilah ini, emang cantik-cantik kok... hihi, jadi ya.. adalah turunannya hahaha.. Jadi geli sendiri nih ngetiknya.
Balik ke cerita ... gak ke tempat penitipan lagi, tentunya perubahan jadwal saya berubah juga. Jadwal ke Institut juga dibatasi sampai jam 12 aja, jadi jam 1 siang sudah dirumah dan sudah harus masak, sehingga saat pulang sekolah si cantik sudah tersedia makanan. Hiks.. padahal paling pusing deh urusan ngatur menu makan tuh. Jadwal-jadwal lainnya... juga berubahlah sedikit-sedikit.
Oh ya.. masa depan lagi... kabar gembira... si cantik keterima juga di
Helene-Lange-Gymnasium (HLG). Gymnasium itu sekolah setingkat SMP dimulai dari kelas 5. Kenapa milih daftar ke sini?
Pemilihan sekolah memang diutamakan berdasarkan rayon yaitu sekolah yang paling dekat dengan tempat tinggal. Namun tidak menutup kemungkinan kita memilih sekolah yang terbaik. Awalnya Bilah pengin sekolah ke
Hochrad, sekolah ini bagus juga di Hamburg. Yang pasti... ada Avina di sekolah disana. Sudah ada beberapa anak Indonesia di Hochrad. Namun sayangnya jauhh sekali dari rumah kami. Kebayang aja kalau musim dingin...pagi-pagi harus berangkat, masih gelap, dingin...brrrr... 1 jam perjalanan. Saya langsung tidak setuju dia memilih sekolah ini, sekalipun bagus.
HLG ini termasuk sekolah sehari yang jam pelajarannya mulai dari jam 8 pagi hingga 3 atau 4 sore. Dengan demikian memang tidak perlu lagi ke penitipan sepulang sekolah nanti. Jarak dari rumah kami dapat ditempuh sekitar 20-30 menit dan... hanya 10menit dengan jalan kaki ke Institut kami bekerja. Dengan demikian diharapkan kami bisa pulang bersama-sama, atau seandainya nanti ada acara atau kegiatan sekolah sampai sore pun Bilah bisa ikutan dan kami menunggunya di IfM juga dekat saja...
HLG ini sekolah dengan bilingual Sprache (2 bahasa) yaitu bahasa Jerman dan Inggris. Kelas 5-10 jam pelajaran bahasa Inggris akan ditambah per minggunya. Mulai kelas 6-7 pelajaran utama seperti Matematika dan Kunst (seni) juga akan diberikan dalam bahasa Inggris. Namun demikian tidak mengurangi jam pelajaran bahasa Jerman. Hmm.. tapi buat si cantik akan jadi
trilingual hihi.. mengingat bahasa ibu-nya adalah bahasa Indonesia, dan saya tetap yakin harus bisa dipertahankan bahwa dia mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tampaknya sih dia enjoy aja mengikuti semua pelajaran... moga-moga nantinya juga di sekolah yang baru.
Selain bilingual... sekolah ini juga termasuk dalam project UNESCO yang memiliki kerja sama dengan banyak negara. Bisa diakui di banyak sekolah di dunia, sehingga kalau ikut program pertukaran pelajar ke sekolah lain di negara lain langsung dapat diakui. Juga banyak program kerjasama dalam bidang seni dengan negara-negara di Eropa, Amerika, dan Jepang.
Selain dua itu lagi.... sekolah ini juga termasuk memiliki sertifikasi
International Baccalaureate, yang diakui di negara lain di dunia. Artinya... siswa yang lulus dari sekolah ini setelah Abitur (semacam ujian SMA) dapat diakui dan bisa langsung masuk ke universitas di negara lain ( tapi kayaknya malah ke uni di Indonesia gak bisa deh...hehehe.. mengingat di Indonesia kan malah suka aneh-aneh testnya... hahaha.. syu'udzon duluan gini ya hihi...). Oh ya, disini masuk sekolah gak ada bayar apa-apa. Pembayaran baru akan dilakukan untuk uang buku pelajaran 80 euro (sekitar 1juta rupiah) untuk satu tahun ajaran. Nah.. termasuk murah banget kan?
Nah begitulah gembiranya kami kemarin menerima surat pemberitahuan Bilah keterima di HLG ini. Apalagi setelah mendengar dari kakak di Jakarta, kalau anaknya mau masuk SMP Al Azhar yang di Kebayoran Baru (?) untuk kelas bilingual (Indonesia-Inggris) dengan biaya... 17 juta rupiah... Hah... hampir pingsan dengarnya, karena itu baru uang pendaftarannya aja. Kebayang gaji saya di Indonesia tidak sampai 2juta per bulan, yang artinya harus menyisakan beberapa bulan untuk tidak makan(?) hehehe... ntah lah.
Hmmm... tapi ada kemungkinan lain juga dia tidak masuk ke sekolah
HLG ini karena keadaan kami hampir selesai melakukan tugas disini :D Namun ntahlah... saya gak bisa meramalkan nasib... hehe.. Kalau Allah berkehendak... Insya Allah terkabul juga keinginan dia sekolah di HLG. Kalau toh tidak ke HLG, Insya Allah ada gantinya yang lebih baik buat dia ya. Doain aja...
Kita lihat saja nanti....