Sunday, May 28, 2006

Mbak Rini dan Gempa Yogya

Foto disamping ini diambil bulan Maret 2006 lalu, saat mbak Rini postdoc di Hamburg. Mbak Rini, teman selama ngambil S3 di Hamburg. Beliau ibu dari satu anak perempuan umur 12 tahun, Ninok, teman si Bilah juga. Lulus doktor psikologi klinis tahun 2004 dan langsung kembali ke Yogyakarta.

Saat ke Hamburg lalu, pembicaraan kami juga berkisar soal gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh. Saat itu saya sempat mengingatkannya bahwa lintasan pusat gempa di selatan Jawa memungkinkan gempa tektonik terjadi di Yogya juga. Oh ya, walaupun saya akhirnya memilih menekuni bidang oseanografi, namun saat kuliah dulu sempat juga ikut kuliah seismik tektonik. Sedikit tahu tentang kegempaan di Indonesia. Saya masih ingat mbak Rini banyak bertanya tentang hal yang terjadi di Aceh saat itu. Walaupun tidak sampai detail, sedikit banyak beliau jadi tahu.

Minggu lalu saya sempat menelponnya di kampus UGM. Mbak Rini cerita bahwa dia sedang aktif dikoordinasi 'Bahaya Merapi'. Dia mengeluh lelah.... sampai tak bisa tertawa. Saya sempat menggodanya sampai dia tertawa-tawa. "Dasar Mutiara...." dia udah tidak heran lagi kalau saya suka menggodanya sampai bisa tersenyum atau tertawa-tawa kembali. Oh ya, saat saya sendiri (sebelum keluarga ikut ke Hamburg) dengan mbak Rini dan Ninok lah, saya menghabiskan waktu untuk menjauhkan rasa kangen keluarga. Rasanya sudah seperti saudara sendiri.

Sabtu pagi tgl 27 Mei 2006 jam 4 pagi waktu Hamburg, saya terima sms dari mbak Rini. Sambil ngantuk saya baca yang isinya.... "Mut, lg wae gempa. Njuk ana berita air masuk kota. Tulung goleke info prediksine piye. Nangkene jalur komunikasi rada angel. Tak tunggu ya". Masih ngantuk... saya sempat bertanya ke mas Agus, "kok di Yogya gempa kata mbak Rini air masuk kota? Gempa dari Merapi kok ada air?" . Benar-benar saat itu otak lagi tidur, cuma dipaksa baca sms gak bisa mikir. Ingatnya sama Gunung Merapi yang sedang santer beritanya. Saya cuma balas sms-nya "Gempa? Ada air? Air dari mana maksudnya?". Tujuannya memperjelas isi sms dia tadi. Saya sempat tertidur lagi hmmm... ternyata balasan sms saya tidak sampai tujuan. Ntah refleks dari mana, saya langsung bangun, buka komputer, internet... langsung menghubunginya via telpon internet. Gagal. Langsung buka website detik.com ternyata telah terjadi gempa di kedalaman laut dekat Yogyakarta. Ohhh... baru sadar maksud mbak Rini tentang "air masuk kota" tadi adalah kemungkinan terjadinya tsunami. Rupanya isu kejadian tsunami langsung menyebar setelah terjadi gempa. Berdasarkan pengalaman waktu kejadian Aceh, segera saya buka website pemantauan seismik dunia di USGS yang sudah online menampilkan semua peta dan analisis seismik gempa tektonik.

Saya coba hubungi mbak Rini lagi via sms, kali ini berhasil walaupun harus menunggu sekitar 20-30 menit terkirim. Jadi serasa terbawa situasi, deg-degan juga. Saya sadari saat ini kondisi saya tidak panik, jadi... masih bisa berpikir tenang dan via sms saya mengingatkannya apa saja yang harus dipersiapkan saat itu, termasuk menghadapi kemungkinan gempa susulan, menyediakan bahan makanan dan lampu menghadapi kemungkinan listrik padam. Alhamdulillah sampai hari ini mbak Rini, ibunya dan anaknya semata wayang juga sehat walafiat. Kontak kami lakukan terus via sms.

Rasa ketakutan masih terus menghantui mereka. Persediaan makanan pun terbatas. Saya tidak dapat membantunya langsung, yang saya lakukan hanya memantau via internet semua keterangan dan analisis tektoniknya, serta menyarankannya melakukan sesuatu dan memberikan dukungan moril dari jauh via sms. Sore tadi sempat bisa menghubungi salah seorang teman yang akan mengunjungi Yogya besok pagi untuk membawa bantuan, saya cuma bisa nitip agar sempat menengok mbak Rini juga. Mbak Rini juga sudah membuat list barang-barang yang diperlukan warga Yogya saat ini. Sedihnya... saya hanya bisa berdoa semoga Allah melindungi mereka dan memberikan kemudahan dalam menghadapi musibah ini. Sampai saat ini hubungan langsung melalui telpon belum dapat saya lakukan. Yang sabar ya mbak....


=== Turut berduka cita atas kejadian gempa tektonik di Yogyakarta ===

8 Comments:

At 10:21 PM, Blogger si inot said...

iya mbak put, deg2an dan ikut sedih ama gempa di jogja. kita lagi banyak cobaan ya. temen2 lulusan wageningen unie jg banyak yg domisili jogja (alumni UGM) juga.tp dapat kabar mereka selamat dan ngungsi semua.

 
At 11:12 PM, Anonymous Anonymous said...

Benar deh put...kemarin situasi hati ku sama cemasnya dengan musibah tsunami melanda aceh....mana tiba-tiba sedikit susa komunikasi ke indonesia....Semoga semua yagn medapat musibah diberi ketabahan...ternyata Allah belu berhenti mencoba bangsa kita...

 
At 1:33 PM, Blogger Unknown said...

Turut berduka cita juga atas musibah yang menimpa Yogyakarta. Semoga mereka yang ditimpa kemalangan diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT.

 
At 2:47 PM, Blogger Yulia said...

Put, duh kesian banged ya..ko berturut2x gitu cobaan dateng. Aceh, Nias, sekarang Jogya..kita banyk b'doa aja deh biar semua yang di Atas ikut campur tangan ya.

 
At 2:56 PM, Anonymous Anonymous said...

kami sekeluarga juga ikut bersedih atas musibah yg terjadi di indonesia,insyallah masyarakat ind kuat n tabah dlm menghadapi cobaan dari Nya amin.

maaf ya mba baru muncul,soalnya keluarga yuta gi dapat rejeki.ibu yuta gi positif so ibu gi males buka2 HP he22222.doain ya te... oya doain juga ni yuta gi proses penyapihan spy sukses.

 
At 3:53 PM, Anonymous Anonymous said...

iya mbak kami juga ikut khawatir dengan gempa di Jogya. Semoga mbak Rini sekeluarga tetap sabar. Kita doakan sama sama ya mbak..

 
At 3:19 PM, Blogger Noenoe said...

kami disini juga cemas mbak, Eyang, tante, Om, banyak yg tinggal di Jogja, alhamdulillah semua sehat,...semoga cobaan ini membuat kita lebih kuat ya.amin

 
At 10:04 PM, Blogger [taghyiraholic] said...

turut berduka cita atas musibah yg menimpa jogja & jateng.
bersyukur teman mba putri&keluarga selamat.....

 

Post a Comment

<< Home