Monday, August 28, 2006

Menulis Cerita

Menulis cerita tentang kehidupan anak dan keluarga itu ternyata lebih menyenangkan, lebih mudah, dan alur ceritanya pun mengalir, daripada menulis ilmiah. Hehehe.. semoga gak ada yang protes sama pernyataan saya ini :D

Membaca banyak cerita teman-teman blog saya, rasanya... semua ibu-ibu berkumpul dan saling cerita pengalaman masing-masing. Kata mas Agus... pengunjung blog saya banyak banget, dan sebagian besar ibu-ibu. Hehehe... saya bilang, gak boleh protes kalau para ibu sekarang rajin menulis :P Dari cerita teman-teman, minimal saya tahu bagaimana pengalaman mendidik anak lebih dari satu, iri mengirinya saudara (cerita mbak Ina di Brisbane), cerita ibu-ibu yang anaknya masih imut-imut, kadang gemes sendiri lihat foto-foto anak-anak kecil (contoh si Zebby yang dipanggil Kriwul di Malaysia ini). Gemesin ya. Belum lagi cerita masalah bahasa anak-anak yang campuran orangtua-nya atau anak-anak yang besar di negara lain yang campur aduk. Benar-benar menarik.

Oh ya mungkin ibu-ibu yang suka ngeblog dan anaknya masih imut-imut alias masih kecil belum pernah mengalami yang satu ini. Suatu hari, kami yang juga suka ngeblog dan menceritakan si Bilah atau memajang fotonya, mendapat protes keras dari Bilah sendiri (9 tahun). "Das ist meine private Leben. Ibu dan Apak gak boleh pasang atau cerita-cerita tentang Bilah tanpa Bilah tahu". Sesaat kami sempat tertegun dan terkejut. Akhirnya kami yang minta maaf. Dari pengalaman itu, kami juga merasa bersalah karena siapapun dan apapun cerita kami tentang orang lain, tentunya harus sepengetahuan yang bersangkutan. Hmmm ternyata dah mulai kritis ya dia.

Jadi pernyataan di paragraf pertama di atas... ternyata memang menceritakan tentang anak dan keluarga itu mudah dan menarik, namun tetap saja kita harus perhatian adanya hak-hak pribadi si kecil yang kita ceritakan. Seperti halnya ... hak paten, hak cipta, dan hak lain dalam riset/penelitian.

Ngomongin penelitian.... kerjaan mensimulasikan dua daerah (eh tiga daerah... karena di gambar 1 daerah yang disimulasikan adalah Sungai Siak - Riau dan gambar ke-2, simulasi daerah Poso dan Buli dilakukan terpisah) berikut ini sedang saya lakukan. Menarik? Pasti nggak ya... hehehe.. Bilah aja sering protes lihat gambar-gambar riset saya yang aneh menurutnya :P


--- ||| ---

Jadi apa sih yang dikerjakan dengan daerah itu? Saya hanya membuat simulasi sirkulasi air laut dan sungai dan selanjutnya di analisi menurut keperluannya. Untuk daerah Riau, analisis yang ditekankan adalah bagaimana penyebaran transport massa air dan polutan yang keluar dari badan sungai, dibuang ke sungai secara langsung. Seberapa jauh dan seberapa lama hasil buangan itu akan bereaksi dan tersimpan dalam badan air? Hasilnya dapat digunakan untuk berbagai kebijakan di lingkungan Pemda Riau dan lainnya.

Analisis gambar ke-2 yang berlokasi di Poso (Sulawesi Tenggara) dan Buli (Halmahera) penekanannya adalah sesuai permintaan studi di masing-masing lokasi; lokasi mana kira-kira yang paling baik untuk membangun pabrik beserta pelabuhan yang diperuntukan bongkar muat bahan tambang. Paling baik disini tentunya berdasarkan kemungkinan terkecil terjadinya perubahan lingkungan seperti endapan sedimen, hilangnya terumbu karang, dan lain-lain, untuk mengurangi protes penduduk atau pemerhati lingkungan jika perusahaan membangun pabrik di sana. Di sisi ekonomis perusahaan, apakah daerah tersebut terlindung dari gelombang pasang yang tinggi, bagaimana juga kekuatan bangunan pantai dan pabrik di daerah tersebut. Bekerja sama dengan para ahli yang melakukan studi geologi, geofisika dan hidrometeorologi yang juga melihat seberapa besar resiko kemungkinan terjadinya gempa, tsunami, kekeringan/banjir/longsor di daerah tersebut. Pada akhirnya kompilasi studi yang cukup besar untuk menyelesaikan satu pekerjaan ini di 2 lokasi.


--- ||| ---

Nah ... coba dibandingkan membaca yang ditulis dengan huruf hitam biasa (cerita sehari-hari) dan paragraf-paragraf yang ditulis dengan warna hijau (cerita pekerjaan). Lebih menarik dan lebih mudah dimengerti yang mana?


Friday, August 25, 2006

Liburan Musim Panas 2006 (2)

Minggu II dan III :

Bilah ikut keluarga tante Dewi ke Europa Park. Ini pengalaman pertamanya pergi sendiri (tanpa kami berdua maksudnya....) dengan keluarga lain. Walaupun dengan keluarga mbak Dewi Sis ini Bilah sudah tidak asing lagi (sering nginap disana hihi...), namun pergi sendirian keluar kota belum pernah dilakukan sebelumnya.

Europa Park yang terletak dekat Freiburg, sekitar 8 jam dari Hamburg. Tentu saja awalnya dalam pikiran saya termasuk cukup jauh dan biasanya Bilah langsung gak mau ikut. Namun saat saya di Indonesia akhir Juni lalu, tiba-tiba mas Agus mengirim sms bahwa Bilah mau ikut liburan nanti ke Freiburg dan mbak Dewi harus booking sejak awal. Lho... kok diijinkan? Kata sang bapak nih.... biar aja udah besar kok. Hmmm.... (kalau pas ada ibunya udah pasti gak boleh di-booking-kan, jadi bilangnya pas ibu di Indonesia aja kata Bilah).

Berangkat malam hari dari Hamburg dan jam 5 pagi sampai di Freiburg. Dengan berbekal koper sendiri, tanpa kuatir sedikitpun (Bilah-nya) dia pergi bersama keluarga mbak Dewi. Tentu saja setiap hari saya telepon ke HP mbak Dewi. Herannya... ditelpon pagi eh sudah main atau lagi sarapan, kalau malam... eh yang berendam ke Badensee. Oh ya... pengalaman pertama juga baginya.. mereka menginap di tenda. Walaupun katanya panasss banget... dan gak tahan hihi.. (sampai bilang nie wieder ...) hehehe... namun Bilah happy-happy dan suka dengan perjalanan itu. Saya justru bilang... 'harus belajar, apapun dan keadaan bagaimanapun harus dinikmati. Masih banyak lho orang yang hidup lebih tersiksa daripada cuma sekedar panas gitu. Masih banyak yang gak punya rumah.'

Minggu III dan IV

Minggu selanjutnya Bilah ikut Pesantren kilat di Mesjid Indonesia. Selama 4 hari Senin sampai Kamis. Penekanannya adalah sholat wajib. Soal sholat .. alhamdulillah dia udah rajin, dan semua bacaannya sudah lancar. Walaupun menurut saya agak terlambat... baru 9 tahun ini dia bisa semua bacaannya (kalah ama Raushan yang sejak 5 tahun), namun sejak 7 tahun dia sudah rajin sholat. Yang belum bisa seutuhnya adalah... puasa. Saat tahun pertama disini, puasa Ramadhan jatuh pada akhir musim dingin. Kami sudah mencoba 'memaksanya' puasa. Kadang bisa sehari penuh, kadang malas lagi. Tahun ini... yang bertepatan di akhir musim panas (jamnya masih agak panjang) ntah bisa atau tidak dia berpuasa penuh ya. Kadang kok merasa bersalah juga memaksanya puasa penuh sementara jam puasa agak panjang (imsak jam 05.04 dan maghrib jam 19.23 untuk hari pertama). Semoga bisa ya....

Minggu ke-4 liburan Bilah ke Kindertagesstätte-nya lagi. Beberapa kali piknik dan bergantian menginap di rumah Avina dan Avina menginap dirumah kami. Hal lain yang dilakukannya.... bersama sang bapak cuci piring di dapur.... hehehe... Kalau ini atas anjuran sang bapak agar Bilah belajar membantu ibu dirumah ;) Kalau sering-sering sih boleh juga ya..

Danke ....




Thursday, August 24, 2006

Liburan Musim Panas 2006 (1)

Liburan musim panas tahun ini telah berlalu. Bilah sudah bersekolah kembali, masuk kelas 4C. Waduhh... rasanya kok masih kecil aja dia ya... tiba-tiba tahun ini sudah duduk di Grundschule (SD) kelas 4 . Udah hampir setinggi ibunya lho.. :D Ukuran sepatunya aja dah lebih besar daripada ibunya. Biasanya tuh anak terima lungsuran barang dari ibunya, ehh.. urusan sepatu ini ibunya yang terima lungsuran sepatu olah raga dari anaknya :P Abis sayang sih... ukuran 38 itu hanya dipakai beberapa bulan aja, sekarang sudah ganti 39. Untuk stiefel... eh udah harus pakai no 40.

Hehehe.. kok jadi ngomongin sepatu Bilah ya. Kembali ke liburan kemarin yang totalnya 6 minggu dan kami berdua masih sibuk... atau *sok sibuk* hihi.... Untungnya kali ini banyak yang mau ngajak dia berlibur, jadi dia happy-happy aja dan... wahh si cantik ini dah mulai mau ikut pergi ama keluarga orang lain tanpa ditemani bapak ibunya. Deuhh... jadi rada-rada mulai kuatir kehilangan :(

Cerita liburan Bilah baru bisa diposting sekarang.

Minggu I :
Minggu pertama libur, awal bulan Juli, sehari setelah saya balik dari Indonesia waktu itu. Seperti biasanya Bilah masih ke Kindertagestäte - KITA (tempat penitipan) . Bedanya kalau libur, dia bisa datang sejak pagi hari. Selama liburan (hari Selasa hingga Kamis) anak-anak ini selalu piknik bersama, bermain ke suatu tempat seperti permainan golf, bowling, hingga kebun binatang. Acara pergi bersama yang diadakan oleh KITA relatif lebih murah dibandingkan jika kami membawa anak ke tempat itu.

Ke Kebun Binatang misalnya... kalau kami ke sana sekeluarga, satu orang dewasa membayar sekitar 20 euro, anak-anak 13 euro :(( jadi mahal kan. Sedangkan kalau Bilah ikut dengan KITA, kami cuma membayar 5 euro termasuk tiket kereta dan tiket masuk ke Kebun Binatang. Jauh kan bedanya? Karena kota Hamburg memberikan sumbangan cukup besar untuk anak-anak, terutama yang para ibunya bekerja. Alhamdulillah... :)

Minggu pertama kali ini di KITA mengadakan Pijama Party yaitu menginap bersama di tempat penitipannya. Bukan cuma menginap, mereka juga berjalan-jalan malam hari, menikmati eis krim, nongkrong di Cafe (hehehe... ) sekitar jam 7 malam, kemudian menonton film bersama, membaca cerita sebelum tidur. Oh ya... tentunya mukena dan jadwal sholat saya selipkan ditasnya. Dengan ancaman... kalau sampai gak sholat, kelas 4 nanti gak boleh ikut Klassenreise (acara jalan-jalan dan menginap bersama-sama satu kelas). Urusan sholat... kami berdua galak banget kalau mengingatkannya. Soalnya Bilah tuh suka malu kalau melakukan sesuatu yang beda dari teman-temannya. Suka gak PD-an gitu. Eh malahan malam itu si Bilah jadi sholat bersama dengan dua anak Turkie lainnya yang juga diharuskan tetap sholat ama ortunya (mungkin gak diancam juga ya?) .

SandWorld

Akhir pekan pertama libur, keluarga besar mas Nandy menginap di rumah kami. Jadinya hari Minggu kami bersama-sama ke pantai di Lübeck Travenmünde. Di sana keluarga mas Nandy bermain di pantai, sedangkan kami sekeluarga dan 2 keluarga lainnya mengunjungi SandWorld (Pameran bangunan pasir) di Lübeck tepatnya. Foto-foto bangunannya dapat dilihat di sini. Sebagian besar hasil jepretan Bilah lho.. dengan sedikit dipoles ama sang bapak tentunya :D Selain jeprat-jepret... tentu saja dia juga ikut berjemur dan bergaya :) Yang kebetulan di Jerman dan belum pernah kesana... masih ada kesempatan hingga tanggal 3 September tahun 2006 ini. Biasa diadakan setiap tahun kok... kalau gak bisa tahun ini.. Insya Allah masih ada tahun depan kan ;)

Tema SandWorld tahun ini adalah tentang sirkus. Cerita dan cara-cara keluarga Circus berdandan sejak abad ke-18 dibangun di arena itu. Salah satu acara anak-anak yang diselengkarakan disana adalah latihan menjadi pemain sirkus. Saat para orang tua sibuk potret-potret dan berteduh (panas banget....), eh ternyata anak-anak kami (ada 4 orang) ikut dalam acara parade anak sirkus. Lol.. kami sempat terheran-heran mereka kok tiba-tiba mau berdandan ala badut dan melakukan parade, memutari arena pameran berpakaian dan berlagak ala badut hihi....

Dari enam anak yang ikut pawai ini, empat diantaranya adalah anak-anak Indonesia. Gambar kiri tampak Bilah (bawa bantal bunga) dan Avina(baju kotak-kotak merah, topi hijau di samping Bilah). Yang anak laki, tampak samping adalah Andika. Eh yang kecil dengan rambut merah (paling kiri di foto itu) adalah Lala, adiknya Avina. Bapak gendut itu ceritanya pemimpin rombongan parade sirkus (tentunya yang melatih anak-anak itu sebelumnya bersama cewek yang bawa kempyeng (? hihi...gak tahu namanya) di foto sebelah kanan. Lala bertugas menyemprot orang-orang yang berada disekitar mereka. Benar-benar pengalaman pertama mereka ...hehehe.. ntah mimpi apa mereka kok mau ikut pawai badut gitu?


--- bersambung ---

Monday, August 21, 2006

Tim Gamelan Anak-Anak Hamburg

Mau posting acara 17 Agustusan di Hamburg kok kayaknya udah kedaluwarsa ya :D Abis sibuk sih.... *sok sibuk* hihi... Gak apa-apa deh buat dokumentasi... cerita lainnya numpang yang ada di sini dan yang ini aja deh. Itu pun gak lengkap banget, karena si bapak ini (hehehe..) jadi petugas upacara pas tanggal 17 itu (hihi...kalau di Indonesia kali gak pernah jadi petugas :p), sementara saya harus siap-siap jemput Bilah dari sekolah (karena 17 Agustus adalah hari pertama kembali ke sekolah di Hamburg), kemudian dandani anak-anak yang mau manggung main gamelan... Deuh.. manggung... Jawa banget kata tante Ophi setelah dengerin rekaman wawancara Deutsche Welle yang lalu hehehe... Jadinya sang bapak gak bisa memotret diri sendiri saat upacara kami tidak punya dokumentasi fotonya. Tante Lessy punya gak ya? Ntar minta ke orang lain yang punya deh.

Berikut ini foto Bilah selagi dandan di ruangan bawah tanahnya Konsulat RI di Hamburg. Lho.. dah hampir sama ya besarnya ama ibunya :p

Yang pasti... acara Bilah nabuh gamelan (hihi... biar tambah medok Jawanya.... pakai kata nabuh) di-shooting lengkap ama sang Ayah (hehehe.. dari Bapak diganti jadi Ayah) sejak pertama sampai akhir plus tarian kemerdekaannya.

Videonya nanti akan di-upload juga... sekalian buat promosi. Barangkali ada tante atau om atau teman-teman, yang minat nanggap tim gamelan anak Hamburg ke kota-kota lain di Jerman, atau bahkan ke negara-negara tetangga di Eropa. Biar ibunya bisa ikutan jalan-jalan juga hahaha... nebeng anak-anaknya :D

Main gamelan pertama kali... anak-anak sukses dengan 4 lagu Jawa... Hebat.... Salut. Pemain gamelan Jawa ini bukan hanya anak-anak orang Jawa lho... ada orang Sunda, Batak... sampai orang Ambon. Perwujudan Bhinneka Tunggal Ika deh. Pokoknya salut deh... minimal saya sendiri terkagum-kagum ama mereka yang besar di Jerman (ada yang lahir di Jerman juga), tahu gamelan itu apa pun tidak pada awalnya.... hingga main dengan klenang-klenong mukul seenaknya sendiri, sampai akhirnya..... setelah hampir 3 bulan latihan, mereka bisa memainkan 4 lagu.... dengan indah dan lancar, mengiringi Mbak Elly dan Pak Maharsi sebagai sindennya.

Lebih salut lagi ke Pak Maharsi yang dengan sabar... sabar banget ngajar anak-anak ini bermain gamelan dan ngajar nari. Tugas bapak ini selain sebagai pelatih, pesinden, sampai penata tari, penata pakaian, hingga penata suara ibu-ibu yang mengiringi acara akhir tarian kemerdekaan ini.

Cuaca cerah di Hamburg tanggal 17 Agustus 2006 lalu, membuat anak-anak juga bermain dengan semangat ... Semangat 45 ! Terimakasih khusus buat Bettina yang mengabadikan kesibukan kami ini dari mulai dandan sampai dengan pertunjukan berlangsung.

Salut deh buat tim semuanya.... !!

Thursday, August 17, 2006

Du

In Deinen Augen steht so vieles, was mir sagt:
Du fühlst genauso wie ich.
Du bist das Mädchen, das zu mir gehört,
ich lebe nur noch für Dich.

(Refrain:)
Du bist alles, was ich habe auf der Welt,
Du bist alles, was ich bin.
Du, Du allein kannst mich verstehn,
Du, du darfst nie mehr von mir geh'n.

Seit wir uns kennen ist mein Leben rundum schön,
und es ist schön nur durch Dich.
Was auch gescheh'n mag, ich bleibe bei Dir,
ich laß' Dich niemals im Stich.

Refrain

(gesprochen:)
Du, ich will Dir etwas sagen, was ich noch zu keinem ander'n Mädchen gesagt habe:
Ich hab' Dich lieb, ja ich hab' Dich lieb.
Und ich will Dich immer lieb haben, immer, immer nur Dich.

Wo ich auch bin, was ich auch tu'
Ich hab' ein Ziel, und dieses Ziel bist Du, bist Du bist Duuu...

Ich kann nicht sagen, was Du für mich bist,
sag, daß ich Dich nie verlier'.
Ohne Dich leben, das kann ich nicht mehr,
nichts kann mich trennen von Dir.

Refrain
|: Du, du allein kannst mich versteh'n,
Du, Du darfst nie mehr von mir geh'n :|



@>-->--- @@@ ---<--<@

Malam ini jatuh cinta (lagi) ... dan semoga selalu selamanya.... sama dia dan dia.

Lagu ini mengingatkan saat saya kursus bahasa di Jakarta 7 tahun yang lalu. Saat itu saya harus siap meninggalkan mereka berdua, tanpa tahu kapan bisa kembali melihat dan memeluknya. Lagu ini bikin sedih, tapi juga membuat saya selalu semangat bekerja dan belajar di Hamburg sendirian dan apapun yang saya lakukan adalah untuk mereka berdua.

Duhh... malam 17 Agustus kok malah jatuh cinta ya? Hihi... ingat kok kalau besok itu juga hari ultahnya Indonesia. Kapan ya jatuh cinta ama Indonesia? Hmmm... justru saat saya jauh darinya, cinta itu berkembang dan menjadi besar dan jatuh cinta berat. Begitu kah cinta? :D

Selamat Ulang Tahun Indonesia.
Semoga panjang umur, sehat, dan semakin jaya.
Was auch gescheh'n mag, ich bleibe bei Dir,
ich laß' Dich niemals im Stich.





Wednesday, August 16, 2006

Rejeki


Saya yakin hampir semua orang percaya dan yakin bahwa rejeki itu datangnya dari Allah. Allah telah mengatur rejeki tiap orang masing-masing, dan memberikannya ntah dengan jalan apapun, melalui siapapun terserah yang mengaturnya. Iya gak?

Pernah suatu hari di dalam S-Bahn (kereta dalam kota) saya duduk di dekat pintu kereta. Tak sadar, ada seorang bapak tersenyum ke saya. Beliau (wajah-wajah orang Timur Tengah gitu?) berdiri di dekat pintu. Karena merasa tak kenal siapa beliau, saya hanya sedikit membalas senyumnya.... *sambil mikir...siapa sih ngajak-ngajak senyum*. Sampai di stasiun tempat saya mau turun, saya melaluinya. Beliau masih tersenyum ke saya seraya berkata.... 'Assalamualaikum Schwester, sind Sie Muslim?' (Assalamualikum saudaraku... anda Muslim?). Saya jawab singkat 'Ja'. 'Woher kommen Sie?' beliau masih tanya lagi. 'Indonesia', jawaban saya masih singkat, walaupun sekarang sambil senyum, soalnya bahasa Jermannya masih pakai bahasa yang sopan. Eh... tiba-tiba beliau mengeluarkan sebuah Apel merah. 'Das ist für Sie. Ich bin auch Muslim. Assalamualaikum'... katanya sambil keluar dari kereta dan berlalu. Saya terbengong-bengong dikasih apel merah. Cuma bilang danke... dan orang itu membalas dengan senyuman.

Sampai di Institut saya masih terbengong-bengong mendapatkan sebuah apel merah dari orang tak dikenal. Hehehe... jadi kan inget cerita Putri Tidur yang tertidur lama karena diracun ama nenek sihir setelah memakan apel merahnya. Dan rasa kuatir itu ternyata ada. Sampai mas Agus datang ke ruangan saya, dan saya memberikan apel itu ke dia. 'Enak...' kata dia cuek dimakan aja si apel merah itu. 'Ah kamu sih termakan ama cerita nenek sihir' kata dia. Hahaha... mungkin benar juga. Ya... rejekinya mas Agus deh, saya yang dikasih, dia yang makan.

--- || ---

Kemarin siang hal serupa terjadi lagi di U-Bahn (kereta bawah tanah) saat saya mau menuju Institut juga. Saya bertemu seorang cewek Jerman di dalam kereta. Saat pertama naik, dia sudah melempar senyuman ke saya. Duhhh siapa lagi nih....

Lututnya terlihat sedang sakit. Berjalan ditopang dua tongkat, si cewek ini duduk di depan saya. Dengan menggunakan bahasa Indonesia... bahasa Indonesia yang baik dan benar ... dengan logat bule tentunya, dia menyapa saya.
'Anda dari Indonesia kan?' dia bertanya dan setengah mempertegas. 'Iya...' saya jawab, kali ini langsung senyum, soalnya yang ngajak ngobrol cewek sih..jadi berani deh senyum dikit.

'Saya temannya Edvin di Max Plank Institut. Kemarin saya baru dari Indonesia, there was workshop in IPB Bogor about Chemistry Atmospheric and Kebakaran Hutan', dia bercerita sambil tercampur antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tampak sekali dia ingin berbahasa Indonesia. Duhhh baru deh ingat siapa dia. Padahal saya sudah beberapa kali bertemu di lift Institut setelah diperkenalkan oleh mas Edvin tahun lalu. Tapi karena wajah bule susah dibedakan... ya saya gak ingat lagi. Dia sempat bercerita selama 2 minggu di Indonesia, dia sempat berkunjung ke mas Edvin di BPPT dan... senang sekali dia ke pulau Krakatau. Wahhh saya aja belum pernah... :(

Tiba-tiba.... sebelum saya turun dia mengeluarkan bungkusan tisue warna hijau, dan berkata, 'Ada oleh-oleh sedikit dari Indonesia.' Dan.... aduhhh sebuah salak dan sebuah manggis.... Seneng banget. Ternyata dia mau ke dokter untuk memeriksakan lututnya. Saya cuma bilang terimakasih dan cepat sembuh ya... saat turun di halte Schlump.

Alhamdulillah.... sorenya kami makan berdua (Bilah menginap dirumah Avina, jadi gak ikutan makan). Salak dimakan mas Agus, karena waktu pulang kemarin saya sempat makan salak di Bandung. Manggis ada bunganya enam dikulitnya, berarti ada 6 isinya... bagi 3-3 deh berdua. Enak.... manis bangetttt...........

Siapa ya yang bisa bawain manggis ke sini? Hikss... pengen lagi...


Tuesday, August 08, 2006

Tiba-tiba ...

Setelah beberapa waktu lalu menjadi Foto Model Dadakan .. masuk majalah YouSee, akhir pekan lalu, hari Kamis tepatnya, saya mendapat email dari seseorang yang belum saya kenal sebelumnyya. Subject email itu : permohonan wawancara.

Lihat email itu saya sempat kaget karena datangnya dari salah seorang reporter Deutsche Welle, sebuah radio Jerman yang juga menyiarkan program berbahasa Indonesia yang dapat didengarkan dari Indonesia. Wawancara yang diinginkan bertopik Karriere oder Kind (Karir atau Anak). Gubrak... hihi.. kaget kayak yang tahu saya aja nih reporternya :D

Setelah berunding ama si cakep ini, dan diijinkan ... malahan didorong untuk mau diwawancarai ;) saya balas email mbak Vidi Legowo. Malamnya dia telpon ke rumah. Kami janjian besok wawancaranya. Sebelum pembicaraan berakhir, saya sempat nanya darimana mbak Vidi ini tahu nama saya dan sesuai dengan topik yang diinginkan, yaitu saya seorang wissenschaftlerin dan punya anak :D Jawaban beliau sungguh mengejutkan... 'Nama mbak Mutiara diberikan oleh tante saya, yang suka baca blog mbak'.

Walah... blog yang mana nih ya? Kok tiba-tiba dapat 'penggemar' (deuhhh sampai GR nih) juga ya lewat blog. Hehehe... Buat yang ngasih nama saya ke mbak Vidi, saya cuma mau bilang salam kenal ya mbak... terimakasih dibuatkan semacam promosi nih ke radio.

Wawancara dilakukan melalui telepon hari Jumat, 4 Agustus 2006 lalu saat saya sedang berada di Institut. Pertanyaannya diberikan spontan, jadi kalau ada 'nada kaget' hihi.. karena saya juga sempat kaget dengan pertanyaannya... bingung jawabnya hehe... Hasilnya disiarkan di Radio Deutsche Welle siaran berbahasa Indonesia pada hari Senin, 7 Agustus 2006 jam 5 - 6 WIB pagi hari di Indonesia.

Buat teman-teman yang ingin mendengarkan wawancara tersebut, bisa diklik di link blog yang di multiply ini. Lepas dari segalanya...mungkin ada yang tidak setuju, itu hanyalah opini saya pribadi.


Monday, August 07, 2006

Mengisi Liburan ...

Postingan ini terutama buat Mbak Ari yang sekarang sudah di Bandung. Moga-moga dengan 3 foto ini bisa mengobati rasa kangen ke Hamburg ya. Makasih tadi udah sempat chatting ya mbak... Padahal tadi pagi baru aja saya kangenin karena saya beli cuchini di Fischmarkt, trus ingat mbak Ari, eh ternyata mbak Ari pengin dibelikan biji cuchini hihi... kok nyambung feeling kita nih :D

Mengisi liburan panjang dengan murah dan meriah tidak mudah. Anak jadi gampang bosan kalau punya waktu 5 minggu libur tanpa ada kegiatan. Setelah minggu pertama Bilah ikut keluarga mbak Dewi ke Europapark di Freiburg, minggu kedua dia ikut pesantren kilat yang diadakan di masjid Indonesia, Hamburg selama 4 hari.

Di sela-sela waktu itu, kami kedatangan tamu dari Indonesia, Gumilar namanya. Beliau ini.. saya kenal dalam perjalanan dari Jakarta ke Amsterdam saat pulang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dia sempat main ke Hamburg awal bulan ini. Juga keluarga mas Nandy yang sempat menginap di rumah kami serombongan waktu itu.

Salah satu tempat yang kami kunjungi kalau membawa tamu dari Indonesia ke Hamburg adalah Rathaus dan Alster-nya. Berhubung ini musim panas, di Binnen Alster banyak angsa-angsa, bebek belibis, dan burung-burung camar, serta merpati disana. Satu hal yang tidak terlewatkan oleh Bilah adalah memberikan roti-roti kering sisa roti yang tidak termakan oleh kami ke angsa-angsa itu, mengejar burung-burung merpati, sementara kami biasa duduk-duduk menikmati semilir angin disana. Bisa berlama-lama dia, kalau gak kami 'paksa-paksa' untuk pulang.

Atau sekedar berjalan-jalan dipinggir kolam besar Alter di depan Jungfernstieg. Trotoar untuk pejalan kaki telah diperlebar 2x lebih besar daripada jalan kendaraan bermotor. Inilah nikmatnya bagi pejalan kaki. Di situ kami biasanya membeli 1 kugel eis krim Italia yang sangat enak dinikmati sambil sekedar nongkrong dipinggir Alster. (ps : Mbak Ari... beda banget kan trotoar di Jungfernstieg sekarang...? Insya Allah kapan-kapan posting foto terbaru tentang Harburg ya. Cari waktu dulu ... hehe...)

Inilah salah satu acara liburannya kalau sedang di Hamburg saja. Murah, meriah, dan membuatnya senang. Acara liburan Sommer 2006 Bilah yang lain akan diposting kemudian, Insya Allah.....