Thursday, July 27, 2006

Hari-hari yang 'Penuh'

Foto Berempat berpakaian ala penunggang Kuda Lumping saat akan mengikuti Parade Altona, 18 Juni 2006 lalu (dari kiri ke kanan : Sani, Virginia, Avina, dan Bilah)

Saat ini rasanya waktu berjalan cepat dan hari-hari menjadi 'penuh'. Mau istirahat sebentar dari ngeblog. Setiap ada kesempatan dan mood... diusahakan mampir dan posting 1-2 kata memenuhi rasa kangen. Yang 'disesalkan'... banyak pekerjaan mengganggu waktu ngeblog dan blogwalking hehehe...


Thursday, July 20, 2006

OP (3)

Hari ini operasi gigi yang kedua kalinya. Kali ini gigi atas belakang sebelah kiri. Merasa sudah pernah dilakukan operasi ini minggu lalu, saya berangkat dengan tenang ke dokter gigi, walaupun tahu sesudahnya sakit :(

Jam 11 kurang seperempat sampai di kliniknya. Sekitar 10 menit kemudian langsung dipanggil dan disuntik. Kalau minggu lalu cuma di dua tempat dengan satu kali dengan mulut agak tertutup dan dengan mulut terbuka, maka suntikan kali ini ada di tiga tempat, dua suntikan saat mulut tertutup dan satu suntikan saat mulut terbuka. Sempat heran.... tapi ya gak nanya (hehehe.. payah ya). Gak sampai 10 menit sudah mulai kebal semua gigi, dan kali ini bibir kiri atas pun ikut kebal rasanya. Mungkin akibat beda suntikan ama yang minggu lalu.

Sepuluh menit kemudian, masuk ke ruang OP. Itupun saya masih tenang. Suster yang mempersiapkan mejanya sempat bertanya, 'Anda perlu surat ijin untuk istirahat 2 hari ini?'. Lho saya heran... karena minggu lalu tidak ditanya seperti itu. Saya balik bertanya 'Operasinya sama kan kayak minggu lalu?' *takut kalau tiba-tiba beda*. Sama... cuma gitu aja jawaban sang suster. 'Ya sudah gak perlu aja...', mantap tuh jawaban saya.

Setelah semua dibereskan, dan cuma menunggu 2 menit sang dokter masuk. Operasi langsung dilakukan. Kali ini saya berusaha buka mata, pengin lihat pakai apa sih sang dokter. Pertama ambil tang... krek..krek.. digerakin kiri kanan sang gigi tidak tercabut juga. Duhhh... ngrasa panik dalam hati, soalnya minggu lalu sekali gerak dan cabut selesai... Kedua tangan pegang pinggiran tempat tidur kuat-kuat. Setelah 4 kali digoyang-goyang... tercabut deh gigi. Namun kali ini tampaknya tidak langsung tercabut semua, ada yang masih tertinggal :( Mulailah sang dokter ambill alat bor, ambil lagi tang giginya... Akhirnya saya merem juga karena kok lama-lama ngeri lihat alat-alatnya hehe... *takut*. Akhirnya tercabut juga sisa giginya. Mata saya terbuka kembali... eh... ternyata belum berhenti sampai disitu. Sang dokter mengambil benang hitam... dan mulai menjahit. Duhhh rupanya kali ini pakai acara jahit menjahit. Gak berani lagi lihatnya... gak tega ama diri sendiri hikss.... merem lagi deh.

Alhamdulillah... 30 menit selesai juga. Walaupun kali ini lebih ribet dan lebih lama, moga-moga tidak sesakit yang lalu.

Saat ini bius belum hilang, jadi masih ada kekuatan tenaga dan daya pikir buat kerja. Jadi tetap ke institut setelah cabut gigi ini. Doain kuat ya.... semoga gak lebih sakit daripada minggu lalu.

Hiksss....


Tuesday, July 18, 2006

Usia 9 tahun.. dulu & sekarang

Pohon merah ini tumbuh di salah satu rumah di jalan Bebelalle, Hamburg, dekat konsulat RI di Hamburg. Walaupun bukan musim gugur, tapi warna daunnya memerah. Kenapa ya cerita pohon ini? hehe... indah aja menurut saya. Daunnya tidak seperti pohon lainnya yang mulai menghijau di saat musim panas seperti ini. Mau tampil beda.... :D

Hari ini Bilah pergi berlibur bersama keluarga Avina. Bukan belum sering mereka pergi bersama. Saat Avina 9 tahun, dia juga pernah ikut kami ke Phant Asialand di Köln, tanpa disertai ortunya. Namun buat Bilah... ini pergi pertama sendiri tanpa ortunya untuk berlibur ikut keluarga orang lain. Mereka akan ke Europapark dekat Freiburg selama 4 hari. Perjalanan kesana sekitar 10 jam, besok pagi mereka akan sampai disana dan akan menginap di tenda-tenda camping. Tahun 2004 lalu kami sudah pernah ke sana sepulang dari Swiss. Namun Bilah ingin bermain lagi disana.

Yang ada dipikiran saya... kok cepat ya dia dah besar? hehe... Jadi ingat saat saya 9 tahun dulu, ingin ke Jakarta sendiri ikut tante, ibu tak mengijinkan. Takut terjadi ini itu, karena saya terkecil dan anak perempuan satu-satunya di rumah. Mau pergi ke sana ke mari, selalu dibatasi karena ibu kuatir. Dulu... sering kesal sendiri kok apa-apa gak boleh ya.

Sekarang... disaat Bilah berumur 9 tahun juga, dan apa-apa dia berusaha mandiri dan banyak keinginannya seperti anak-anak yang lain, mulai juga muncul rasa kekuatiran itu pada diri saya. Seperti ibu dulu, rasanya kok kuatir banget. Disisi yang lain... saya ingat dulu saya sebagai anak juga sering kesal gak boleh ini itu atau pergi ke sana kemari. Sekarang jadi sadar bener gimana rasanya jadi orang tua itu :D Stt... kami bakalan berduaan aja nih dirumah hehe....

Di usianya ini Bilah mulai menyukai semua kegiatannya disini, mulai dari latihan balet hingga gamelan sekarang. Persiapan latihan gamelan ini diadakan konsulat RI dalam rangka memperingati 17 Agustus nanti. Mungkin kalau ditanya ada apa 17 Agustus itu, Bilah hanya tahu tanggal hari kemerdekaan RI. Namun jangan tanya sejarah perjuangan atau makna lain-lainnya, pasti jawabannya 'Keine Ahnung.... gak tahu ah'.

Mengkhawatirkan ya.... apalagi kalau tahun depan jadi balik ke Indonesia. Kalau dulu ibu saya tidak perlu menuntut atau menyuruh saya belajar tentang sejarah Indonesia, maka sekarang... saya sering menuntut Bilah untuk membaca buku berbahasa Indonesia, serta sejarah atau cerita tentang Indonesia. Dan... kalau sudah acara 'menuntut baca' ini... maka sudah bisa dipastikan dia enggan melakukan dan saya marah-marah... akhirnya ribut deh dirumah. Sebenernya ngrasa salah juga sih. Namun kalau tidak dilakukan dengan sedikit memaksa, dia juga tidak akan pernah membacanya. Kapan dong...? hehehe..

Hmmm... memang waktu tuh berjalan terus ya. Dan tiap zaman akan berubah.... maka perlu juga berubah menghadapi pendidikan anak. Benar gak ya? Ada yang mau sharring pendapat....?

Monday, July 17, 2006

Kekeluargaan

Kekeluargaan orang Indonesia di luar negeri memang bisa dibilang bisa tiba-tiba teman menjadi keluarga sendiri. Walaupun tidak selalu, ada juga yang suka ngiri, suka nggossip, dan lain-lain. Alhamdulillah selama ini yang saya alami semua teman menjadi 'keluarga'.

Tahun-tahun saya masih sendiri di Hamburg, pernah beberapa kali saya ke rumah mas N, yang dosen UI ini. Kami kenal juga di Hamburg sini. Kalau ke rumah beliau ini di akhir pekan, sering disuguhin empek-empek yang enak... banget atau pecel lele buatannya sendiri. Saat itu anak-anaknya masih kecil-kecil tiga orang cewek. Tinggalnya di daerah Rahlstedt. Setelah lulus tahun 2002, beliau kembali mengabdi di Indonesia.

Dua bulan lalu, tiba-tiba beliau menghubungi saya. Minta tolong dibuatkan undangan visa untuk istri dan 4 anaknya. Oh ya... anaknya sudah tambah satu, dan karena hamilnya saat masih di Rahlstedt, anak keempatnya ini diberi nama Rahlstedtia. Hihi... rupanya mengenang saat-saat terakhir mereka tinggal di sana. Dengan senang hati saya buatkan undangannya. Alhamdulillah dengan mudah saya dapatkan untuk istri dan 4 orang anaknya.

Rupanya sebelumnya dia sempat minta tolong ke salah seorang ibu di Hamburg sini, dan si ibu ini tidak bisa mendapatkan undangan untuk mereka. 'Susah sekarang mengundang orang ke sini... Petugas banyak maunya' begitu gerutunya. 'Lho... saya bisa tuh mengundang mereka', jawab saya gitu. Eh si ibu ini makin banyak nanya 'Kok bisa? Rumah kalian kan kecil. Kok bisa kamu mengundang istri dan 4 anaknya? Harusnya gak boleh tuh'. Hihihi... kok ngiri gitu kesannya ya. Saya jawab, 'Wah ... saya gak kepikir tuh rumah saya kecil, wong niatnya nolong bikin undangan buat visa, ya udah itu aja'. Hehehe... saya juga baru ingat bahwa rumah kami tuh kecil, sementara di Jerman tiap kepala dihitung 12m² untuk tempat tinggalnya.

Ah ya... emang rejeki mereka kali ya. Cuma gitu aja dalam hati saya. Singkat cerita akhirnya bulan ini mereka sekeluarga di Jerman. Eh ternyata bukan cuma sekeluarga, tapi juga ama ortu (bapak & ibu) mbak L istrinya mas N dan satu keponakan. Dan... 2 hari lalu mas N bilang mau ke Hamburg, nginap semalam dirumah. Duhh... 'Berenam nih mas nginepnya dirumah saya?' saya nanya dengan sedikit terbayang... kami gak punya banyak kasur, kasihan juga anak-anaknya kalau tidur di karpet doang, walaupun ya musim panas. 'Bersembilan Mut, karena ortu dan ponakan pengin ikut', itu jawaban mas N. Hah.... 9 orang + kami bertiga = 12 orang dalam rumah sempit kami????

Waduh.. bukan kami gak mau terima, cuma ya emang rumah kami sempit. Itu alasan saya awalnya. Tapi mas N bilang gak apa-apa cuma semalam, gak usah kasur gak apa-apa. Yaa akhirnya pasrah tapi ya masih was-was.

Alhamdulillah... semalam mereka akhirnya tidur dirumah kami. Berdua belas orang dalam semalam dirumah kecil ini. Alhamdulillah... rupanya semua dilapangkan oleh-Nya tanpa saya sadari, juga makanan yang saya siapkan dicukupkan dan disukai mereka. *Terharu*

Inilah keluarga besar kami.....

Thursday, July 13, 2006

Emosi

Hari ini tiba-tiba emosi terpancing... dan marah sejadi-jadinya. Sayangnya belum bisa menguraikan dalam bentuk kalimat disini. Untungnya bukan marah ama dua orang tercinta di rumah.

Cara yang berhasil 'mendinginkan' suasana hati, setelah saya telpon ke mbak Rini hampir satu jam. Nasehat lain dari teman chatting sore ini adalah Surga yang mengalir dibawahnya sungai yang jernih buat orang yang bisa saja marah tapi berhasil menahannya. Hmm... bisa kah? Sejauh ini menahan amarah karena sensitif/tersingung karena perkataan orang lain lebih mudah saya lakukan, namun marah seketika jika secara nalar/rasio saya benar ... sulit sekali ditahan. Ada yang punya resep menahan amarah?

Jadi sebenarnya... marah itu perasaan atau kebenaran rasio ya? :D akhirnya bisa nyengir juga hehehe... Terimakasih buat mbak Rini di Yogya dan Faizal di Kairo. Dah lega nih.... pendinginnya tanpa es di kepala.

Wednesday, July 12, 2006

OP (2)

Jadi ceritanya... (hehehe... pembukanya kok gini ya. biar deh...) 2 hari sebelum pulang ke Indonesia yang mendadak dan cuma 2 minggu itu, gigi geraham paling belakang sebelah kiri sakit. Gak sakit banget sih, ya sakit aja. Cuma karena sudah harus terbang, saya tunda aja deh ke dokter giginya.

Beberapa hari di Indonesia, gigi ini baik-baik saja, tidak sakit dan tidak menimbulkan masalah :D Eh... di hari minggu terakhir tgl 2 Juli tepatnya, mulai jam 11 malam tuh gigi geraham paling belakang sebelah kanan sakit bukan main... suaaakiitttt... Herannya kok jadi sebelah kanan nih yang sakit. Malam itu gak bisa tidur. Sakit bangettt... Karena dirumah gak punya obat, saya sikat gigi sekali lagi, minum air putih, alhamdulillah bisa tidur dan besoknya gak sakit lagi. Beruntung deh karena paginya saya harus ke Jakarta.

Jumat kemarin saat kembali ke Hamburg, eh mendadak si gigi kanan sakit lagi. Tidak sesakit malam itu di Indonesia, tapi cukup bikin kepala punyeng. Akhirnya saya telpon ke dokter gigi minta termin dan diberi waktu senin pagi.

Senin pagi ke dokter gigi, si bu dokter bilang... 2 gigi geraham ini posisinya jelek, kondisi giginya juga sudah tidak bagus lagi. Seketika itu diberi surat pengantar ke dokter lain dan diberitahu harus operasi. Operasi?? sempat heran karena kok operasi ya? Tapi ya gak banyak nanya... saya bawa aja surat pengantar dan kartu nama dokter yang dirujuk. Setelah dilihat-lihat kartu namanya... dokter Constantine ini tampaknya dokter bedah mulut.

Setelah saya telpon ketempat prakteknya, suster yang menerima bilang saya bisa datang hari Selasa jam 11. Selasa besok? wah cepat amat nih.... Si suster jawab lagi... 'Iya Selasa besok, langsung operasi ya'. Duerr.. kaget dan bikin deg-degan. Trus panik lagi soalnya dengar cerita-cerita teman-teman cabut gigi belakang ini paling sakit dan sengsara.

Hikss.. sampai hari Selasa jam 10 pagi, ragu-ragu mau berangkat. Takut duluan dibilang operasi. Dengan semangat yang tersisa, berangkat juga deh ke Alster. Sesampai di sana, ruangannya lebih besar dari ruang praktek dokter, diterima seorang suster dan disuruh menunggu sambil mengisi formulir pernyataan operasi. Masih gak kepikir gimana sih operasinya?

Jam 11 tepat sesuai termin dapat panggilan masuk ke ruang periksa, duduk di kursi periksa dokter gigi biasa. Si bapak dokter langsung melihat kondisi gigi sesuai rujukan dokter gigi saya sebelumnya. Dia langsung bilang... 'hari ini yang kanan dulu ya, minggu depan yang kiri'. Ohhh.. 2x ? Waduh gak kebayang deh. Saya iya aja deh. Sekarang anastesi dulu... 2 suntikan di rongga mulut, pertama dengan mulut agak menutup, yang kedua suntikan dengan mulut terbuka lebar. Ntah apa ya pengaruh posisi mulut ini?

Setelah itu saya dipersilahkan kembali ke ruang tunggu. Tak sampai 5 menit, seorang suster yang lain memanggil saya dan mengantarkan ke ruang Operasi. OP Raum tertulis dipintu ruangnya. Begitu masuk.....

Saya diminta meletakan tas bawaan dan melepas kacamata. Dipersilahkan tidur di meja eh atau dipan operasi. Seperti operasi biasa dengan lampu besar diatasnya. Tidur terlentang disitu (tanpa lepas sepatu). Si suster menutup kepala dan badan dengan kain penutup seperti layaknya operasi-operasi di film-film. Trus dia meninggalkan saya beberapa lama.... duhhh makin ngeri dengan keadaan ini.

Si dokter masuk dan dengan bantuan seorang suster itu dia mengambil gigi belakang. Oh ya.. karena saya penakut hehehe.. saya memejamkan mata aja tanpa tahu pakai alat apa. Tidak sampai 5 menit... selesai deh. Hanya 1 kapas yang dimasukan ke mulut dan si dokter bilang... 'tunggu sampai asisten saya selesai menjelaskan segala sesuatunya ke anda ya'. Sambil menjabat tangan, beliau langsung keluar ruangan.

Si asisten membersihkan semua bekas darah di bibir, kemudian memberikan 4 buah tablet yang harus diminum, jadwal kontrol hari Jumat besok sambil menentukan kapan yang kiri harus dicabut juga. Total... 20 menit kemudian keluarlah saya dari ruang semacam klinik itu. Bedanya dengan dokter gigi biasa... disitu ada ruang-ruang OP lainnya selain ruang periksa. Operasinya termasuk cepat dan sebenarnya tidak sesakit yang diceritakan teman-teman lain. Ntah karena dokternya yang beda, sistem anastesinya, atau stamina saya ya?

Setelah bius hilang... sakitnya cuenuttt deh... Baru deh terasa sakit. Sampai dirumah saya buang kapasnya dan minum obatnya. Hasilnya sepanjang sore hingga malam tidur melulu. Sempat masak sup untuk makan malam.

Saat sakit seperti ini, si Bilah masih aja nanya... 'Warum bist du nicht frohlich?' (Kenapa kok gak tampak senang?). Deuhh... gimana mau frohlich kalau sakit gigi toh nak. Hehehe.... untung bapaknya baik bisa nemenin anaknya lagi :D Sttt... bangun tidur sih sempat ada bekas iler (hihi....) dan merah darah. Dilihat-lihat kayak vampire abis nyedot darah deh... hehehehehe....

Alhamdulillah pagi ini sudah pulih, gak berdarah lagi. Sudah semangat lagi. Makan banyak... hehehe.... dan yang pasti dah cengar-cengir lagi. Tadi sempat telpon ke Lessy dibilang... 'kayak penyiar radio suaranya mbak' hahaha... maklum Les mulutnya susah dibuka, jadi suaranya rada-rada merdu ya hihihi...

Jadi ternyata tidak semenakutkan yang diceritakan orang kok. Siap satu gigi lagi? hehehehehe.... kalau boleh memilih sih gak usah aja. Sayangnya... tidak ada pilihan lain nih selain dicabut juga. Apa boleh buat....

---- Jagalah kesehatan gigi dan mulut ----
pesan sponsor tanpa promosi pasta gigi, yang tetap harus diingat sepanjang hidup :D


Tuesday, July 11, 2006

OP (1)

Disela postingan Catatan Perjalanan, hari ini saya operasi gigi belakang sebelah kanan atas. Operasinya sih cepat, hanya sekitar 20 menit. Gak terasa apa-apa. Hebat nih mikirnya.... Langsung jalan ke Institut dari klinik dokter yang mengoperasi (bukan dokter gigi, kayaknya dokter bedah mulut ya). Wah ternyata gak seperti cerita orang-orang yang bilang sakit, gak krasa gini... sok kuat ke IfM deh.

Namun.... setelah bius hilang... 2 jam kemudian seperti saat ini nih... di IfM deuhhhh hikkssss..... sakittttttttttttttt banget huaahhhh... sedutan.... sakitnya ... Hiks... mana masih ada 1 gigi lagi di kiri atas yang dijadwalkan dicabut minggu depan hiksss..hikss...

Pulang ah.... Cerita detailnya kenapa dan gimana.... besok lagi deh... :((

Catatan Perjalanan (2)

Bandung - Jakarta, 23 Juni 2006

Jam 5 pagi... siap berangkat ke Jakarta. Jadwal presentasi hari Jumat jam 10 pagi. Bersama pak Wahyu dan Totok, kami bertiga mewakili tim kerja. Di gedung yang terletak di jalan TB Simatupang, kami diterima pak Ady, pak Pim, dan tentunya boss yang satu itu...hehehe.. MT.

Presentasi dimulai pukul 9.00. Cukup santai karena hanya membahas materi dan waktu pelaksanaan saja. Walaupun akhirnya beranjak juga ke ide pekerjaan dan pelaksanaannya. Saat itu MT sudah pamitan karena besok malam beliau akan terbang ke Eropa.

Jam 12 saya janji ketemu Farah di Pondok Indah Mall. Baru tahu kalau ada PI Mall 1 dan 2. Saat ditanya sopir taksi, saya bilang yang gampang aja pak. Dari arah tol tentu saja PI Mall 2 yang berada di kiri jalan adalah yang paling gampang. Saya turun disitu, langsung masuk toillet hehehe... tujuan utamanya sih mau ganti chip hp indonesia dengan nomor hp jerman. Maklum sejak pertama datang sudah langsung sibuk, sehingga beberapa teman masih ada yang kontak di hp Jerman ada juga yang sudah tahu saya pakai nomor XL Indonesia. Protes sering datang karena pakai kartu XL tidak dapat dihubungi kalau saya sedang berada di dalam gedung lab tek XI. Ntah kenapa kurang sinyal.... Kenapa harus XL (hihihi... ini promosi pribadi, gak ada hubungannya ama perusahaannya.) , karena dengan pakai XL mas Agus bisa sms saya langsung dari YahooMessenger dan saya langsung dapat membalasnya ke YM tanpa perlu hp. Maklum mas Agus paling males punya hp hehe... Hanya XL yang bisa berbalas sms via YM.

Setelah salah memberi info ke Farah dan kami saling cari... hehehe.. tahunya si Farah turun di PI Mall 1 dan saya di PI Mall 2. Akhirnya ketemu, kami makan Bakmi GM di foodcourtnya PI Mall 2. Sempat foto bareng ya Far... cuma belum dikirim aja nih :D

Di jalan MT telpon kalau dia batal ke Eropa. Ada kejadian tiba-tiba di perusahaannya yang menyebabkan dia tertunda pergi, padahal tiket dan uang saku dah ditangan. Sempat dengerin aja curhatnya. Yang terpikir di otak saya ... 'Wah penerbangan ke Eropa tuh kan gak murah. Kalau sehari sebelumnya dibatalkan ....? berapa ya ruginya?' ck...ck... sampai gak bisa ngomong apa-apa dengernya. Dia sempat ngomel-ngomel deh.

Jam 4 sore sudah sampai dirumah mas Is. Rumah masih sepi karena mereka belum ada yang pulang. Memang tujuan nginep di Jakarta hanya menemuin bapak. Selepas maghrib baru anak-anak datang. Makan malam hanya kami berdua, mas Is dan istrinya belum datang. Ngobrol berdua lama juga di meja makan. Malam itu teler deh... baru merasakan capeknya badan karena langsung banyak kegiatan setelah mendarat rabu malam kemarin. Jam 21 saya sudah masuk kamar, menyelesaikan laporan tertulis, dan trus tidur.

Jakarta, 24 Juni 2006


Sabtu pagi semua ke sekolah Al Azhar mau ngambil raport Rizky dan Dika. Acaranya sampai jam 3 siang. Sepanjang pagi hingga siang akhirnya saya sendiri aja dirumah mas Is. Deuhhh... mikir padahal nginep di Jakarta tuh kan atas permintaan mereka, eh malahan ditinggal seharian sendirian dirumahnya :(

Sore sampai jam 6 baru deh ngebahas pekerjaan itu ama mas Is. Diskusi panjang ama mas Is soal 'pembenaran' jika ada permintaan balik dari perusahaan. Hmm... sampai diskusi halal/haram broker dan penjualan nama baik. Hehehe...detailnya rahasia dikit :D yang pasti pola pikir orang emang beda-beda ya.

Malamnya makan di PI Mall lagi. Nah diperjalanan inilah dengar lagu Samsons itu pertama kali. Oh ya... mas Is sempat cerita tentang S, dia teman main kami saat kecil. Mas Is teman sekelasnya O, kakak S. Si S ini teman seumuran mas Bim, D adiknya S teman bermain seumur saya. Satu keluarga ini sekarang sudah berkeluarga dan tinggal di Bandung. Diantara mereka bersaudara, kami lebih sering bermain bersama S. Kata mas Is, mas Bim punya tuh no telpon mereka.

Minggu, 25 Juni 2005

Jam 6 pagi sudah ke bandara. Bapak dan Mas Is terbang ke Surabaya, ke acara pernikahan Wawan. Setelah itu mbak Lya dan anak-anak mengantar saya ke Gambir. Pengin langsung pulang ke Bandung ah... belum istirahat.

Sampai di Gambir, tiket eksekutif terjual habis. Tinggal bisnis seharga 45ribu. Walaupun tahu panas hehehe..., tapi saya beli juga lah daripada nunggu-nunggu lagi. Itung-itung... ngirit dan merasakan kayak apa sih kelas bisnis sekarang hehehehe... Alhasil emang kepanasan ;) tapi ya... dinikmati aja.

Tepat waktu sampai di Bandung, dijemput mas Bim dan Fajar. Diperjalanan pulang ini, saya minta nomor telpon S yang diceritakan mas Is. Sesampai dirumah, setelah sholat dan makan, saya telpon S. Yang menerima istrinya. Kami ngobrol panjang lebar, bahkan kebetulan ada D, adiknya yang teman saya. Akhirnya kami janjian ketemu besok pagi.

Minggu malam saya bersama keluarga mas Bim makan di restaurant Bandung Milk Center (BMC). Makan buntut bakar....hmmmm sedappp.... **sambil mikir...wah jadi gendut nih** hehehehe... Selanjutnya belanja kaos-kaos titipan si Bilah di Yogya. Pulangnya... makan lagi haha.. beli Siomay Bandung :D

(--- bersambung ---)

Monday, July 10, 2006

Catatan Perjalanan (1)

Catatan Perjalanan ini adalah cerita selama saya ke dan di Indonesia, hingga kembali ke Hamburg lagi. Sebagian besar catatan ini saya ketik di Bandung. Sayangnya susah sekali posting dari Bandung, sehingga terpaksa dibawa ke Hamburg dan diposting dari Hamburg.

Amsterdam, 20 Juni 2006

Setelah terbang sejam dari Hamburg, mendaratlah saya dan mbak Yul (kebetulan ada teman yang ke Indonesia juga) di Amsterdam. Setahun yang lalu saya transit disini bersama si Bilah. Nah perubahannya begitu cepat. Penumpang dari dalam Eropa yang dulu dengan mudah setelah mendarat bisa masuk ke pintu penjagaan visa, tahun ini telah berubah. Kami ikut penumpang lainnya yang mengambil barang, melalui pintu pemeriksaan Zoll dan kemudian naik ke atas menjumpai loket pemeriksaan visa. Nah karena disini orang lain mengambil barang, kami berdua sempat bertanya-tanya apa perlu mengambil barang ya? Sempat mendekat ke jalur barang... dan tampak koper merah besar seperti yang saya bawa. Ingat kata pak Joko (suaminya mbak Yul) kalau koper saya tidak ada duanya... maka makin yakin harus diambil kopernya. Maka... ambil aja koper merah itu... hihi... tahunya bukan punya saya. Hahaha... jadi aja kami berdua ketawa-ketawa. Ternyata setelah tanya ke bagian informasi disitu, emang kami tidak perlu mengambil koper/bagasi, namun harus melalui pintu Zoll dan pemeriksaan bawaan. Hmm... apa penjagaan antar negara eropa juga makin ketat ya?

Penerbangan berlangsung lancar. Dengan menggunakan FlyingBlue Card kami berdua bisa masuk ke jalur khusus tanpa antri panjang saat check in :D Walaupun demikian pada penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur ini sempat hp jatuh dari kantong celana panjang, terima kasih buat mbak Siapa (gak nanya nama.. payah deh saya) dari Irlandia yang duduk di belakang saya dan berbaik hati mengambilkan hp saya yang terjatuh. Ntah kenapa dan gimana kok bisa hp jatuh dari kantong gitu, padahal kantong gak bolong lho hehehe... dan parahnya boardingpass ikutan jatuh dan hilang ntah kemana, padahal masih harus transit di Kuala Lumpur 30 menit :(

Kuala Lumpur, 21 Juni 2006

Di Kuala Lumpur gak ada masalah ama kehilangan bordingpass, asal ingat nama dan tempat duduknya kata petugas hihi.... Sempat kirim sms ke mas Bim yang sedang kerja di Purwakarta. Dia bisa jemput... alhamdulillah, gak jadi nginep di Jakarta.

Jakarta - Bandung, 21 Juni 2006

Jam 5 sore mendarat. Semuanya lancar... kali ini tak ada pertanyaan atau hambatan apapun dipemeriksaan visa ;) Diluar mas Bim sudah melambaikan tangan. Pulanglah ke Bandung tercinta... yang sekarang dapat ditempuh hanya 3,5jam dari bandara ke Bandung menggunakan mobil.

Di rumah hanya ada si Ida, anak yang menemani bapak dan sekolah SMA sekarang. Sementara bapak sudah di Jakarta karena hari Minggu, 25 Juni akan terbang ke Surabaya untuk datang ke undangan pernikahan Wawan (sepupu dari kakak ibu). Malam itu.... hmm malam pertama itu... terasa benar rumah ini sepiiiiiiiiiii..... 180° perbedaan keadaannya semasa ibu masih hidup. Baru merasakan sepi yang dirasakan bapak kalau ada dirumah sendirian.

Malam ini tidak dapat langsung enak tidur, kesepian soalnya hehehe... Tapi karena terbayang besok sudah harus sibuk dan sibuk terus selama 2 minggu kedepan, maka mata terpaksa dipejamkan. Stamina harus dijaga.

Bandung, 22 Juni 2006

Hari pertama di Bandung.... pagi langsung dijemput Totok untuk ke lab oseanografi. Hari ini langsung dijadwalkan koordinasi dan konsolidasi ( hihi... ) antar anggota tim. Ini pertama kalinya saya ketemu ama Endro yang akan mengkoordinasi tim survei oseanografi, Yuda dari tim hidrometeorologinya mas Edvin, pak Eko, pak Wahyu, dan pak Afnimar dari tim geologi dan geofisika. Pertama yang saya lakukan adalah penjelasan 'timbulnya ide' dari proyek ini. Koordinasi selesai pukul 3 siang. Dilanjutkan membuat beberapa materi presentasi besok yang belum sempat saya selipkan di file yang telah saya susun di Hamburg. Jam 5 sore kembali bertemu tim geologi geofisika untuk membahas rincian detail rencana mereka di proyek ini.

Malamnya saya ditraktir Totok makan di rumah makan sunda di jalan Dago (deuhh gak inget namanya hehehe...). Totok sempat cerita seputar kehidupan di Bandung sekarang, stressnya kerja, seputar gosip di kampus hehe... dan lainnya.

Jam 22 baru masuk rumah. Mandi air hangat, istirahat dan tak lupa sms-an ama doi di Hamburg hehehe... Kami dah biasa berjauhan, walaupun demikian semua cara komunikasi setiap ada kesempatan pasti kami lakukan. Yang saya lakukan hari ini dan cerita seputar Bilah adalah menu cerita sms hari ini.

(--- bersambung ---)

Kenangan Terindah



Sebelum memulai cerita perjalanan ke Indonesia selama 'hanya' 2 minggu yang lalu, video lagu di atas adalah salah satu oleh-olehnya. Hehehe... tidak ada cerita khusus tentang lagunya. Hanya saja lagu ini sering saya dengarkan selama di Indonesia; Rizki dan Dika, keponakan di Jakarta punya CD lagu ini yang diputar berulang kali didalam mobil mereka, saat jalan-jalan di pertokoan di Bandung lagu inipun diputar, dan akhirnya.... saya beli juga CD lagunya hehehe...

Tak ada keinginan mempromosikan lagu ini (gak dibayar sih ama Samsons penyanyinya hehehe...) selain sekedar suka karena keseringan dengar. Semoga kenangan terindah selalu kita miliki sepanjang hidup, tanpa harus 'mengorbankan' kenyataan yang ada sekarang yang tentunya dapat lebih indah dan lebih berharga daripada hanya sekedar kenangan.

"Bila.. yang tertulis untukku adalah yang terbaik untukmu. Kan kujadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku"




Friday, July 07, 2006

Wieder in Hamburg

Tanggal 6 Juli 2006, tengah malam menjelang tanggal 7 Juli, alhamdulillah sampai juga di rumah Hamburg. Cerita mudik, suka dan dukanya Insya Allah saya tulis kemudian ya. Makasih buat Maya dan Mbak Ari yang sudah ketemuan di Masjid Salman ITB. Makasih buat teman-teman lain yang masih mampir walaupun sudah 2 minggu tak ter-update blognya dan tidak sempat dikunjungi juga.

Sekarang mau ambil nafas dulu setelah melalui hari-hari yang.... tak terungkapkan dengan kata-kata deh hehehe.... yang pasti... Alhamdulillah wieder in Hamburg, ketemu anak dan suami, dan... rutinitas lagi ;)